x

Komisi IX Soroti Minimnya Perlindungan Pekerja Atas Meninggalnya 22 Orang dalam Insiden Kebakaran di Kantor Terra Drone

waktu baca 2 menit
Kamis, 11 Des 2025 14:52 2 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa, menyoroti tragedi kebakaran kantor Terra Drone Indonesia yang menyebabkan 22 orang meninggal dunia (MD).

Ia menilai insiden yang menyebabkan 22 orang MD menunjukkan masih minimnya perlindungan keselamatan bagi pekerja.

“Kami prihatin dengan adanya kasus kebakaran yang menyebabkan 22 orang terbunuh. Peristiwa ini menunjukkan masih terabaikannya aspek perlindungan dan keselamatan di tempat kerja, padahal ini adalah aspek yang harus dipenuhi,” kata Neng Eem di Jakarta, Kamis (12/11/2025).

Legislator dari Fraksi PKB itu menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus menjadi prioritas utama perusahaan, terutama bagi perusahaan dengan aktivitas berisiko tinggi seperti Terra Drone yang menyimpan baterai litium untuk drone.

Namun, ia menyebut fakta di lapangan menunjukkan lemahnya penerapan standar keselamatan.

“Keselamatan kerja bukan sekadar formalitas. Perusahaan wajib menyediakan kantor yang aman, sarana evakuasi yang memadai, serta memastikan seluruh pekerja memahami risiko yang ada. Kasus Terra Drone ini menampilkan ketidakadilan besar dan lemahnya perlindungan pekerja,” ujarnya.

Ia menyoroti temuan awal terkait tingginya jumlah korban, termasuk hanya adanya satu pintu evakuasi di lantai satu sehingga pekerja terjebak tanpa jalan keluar.

Gedung yang berlokasi di Kemayoran itu memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) sejak 2014 dan sertifikat laik fungsi (SLF) sejak 2015, namun dinilai tidak memenuhi standar keselamatan.

Neng Eem juga menyampaikan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan, menandakan kelompok pekerja perempuan masih menjadi pihak yang paling rentan dan belum memperoleh perlindungan yang memadai.

Menurutnya, anggapan bahwa bekerja di kantor adalah pekerjaan yang aman yang membuat banyak perusahaan abai terhadap potensi bahaya, mulai dari instalasi listrik yang berisiko korsleting hingga jalur bantuan yang tidak memenuhi standar.

“Setiap tempat kerja mempunyai risiko kecelakaan masing-masing. Pekerja harus dibekali pengetahuan K3, dan pengusaha wajib menyediakan sarana keselamatan sesuai standar. Tragedi ini terjadi karena kelalaian yang seharusnya dapat dicegah,” tambahnya.

Karena itu, Ia meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas penyebab kebakaran, termasuk dugaan pelanggaran standar keselamatan oleh perusahaan dan pengelola gedung.

Ia juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan audit menyeluruh terhadap penerapan K3 di gedung-gedung perkantoran, khususnya yang digunakan oleh perusahaan startup dan teknologi.

“Kita tidak boleh membiarkan tragedi sebesar ini terulang. Negara wajib memastikan setiap pekerja, terutama perempuan, bekerja di tempat yang aman dan layak,” tegasnya.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

4 hours ago
4 hours ago
6 hours ago
20 hours ago

LAINNYA
x
x