x

Koalisi Permanen Idealnya Dukung Prabowo-Gibran Lagi di 2029

waktu baca 2 menit
Senin, 8 Des 2025 15:30 1 Akbar Budi

TODAYNEWS.ID – Pengamat politik Yusak Farchan menanggapi usulan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia untuk pembentukan koalisi permanen.

Ia menyebut, kemungkinan besar jika koalisi permanen terbentuk, hanya PDI Perjuangan yang tidak bergabung.

“Maka seluruh fraksi minus PDI Perjuangan idealnya berkoalisi mengusung Prabowo-Gibran di 2029,” ujarnya kepada TODAYNEWS, Senin (8/12/2025).

Ia mengatakan, pembentukan koalisi permanen tergantung dengan peta politik jelang Pemilu 2029.

Skema koalisi seperti ini sangat memungkinkan tetapi bergantung pada dinamika politik menjelang Pilpres 2029,” ujarnya.

Ia menilai, partai yang tergabung dalam koalisi permanen tentunya memiliki perhitungan tersendiri dalam menentukan sikap politik ke depan.

Ada banyak variabel yang harus dihitung seperti peluang munculnya figur baru, kompetitor Prabowo, akseptabilitas publik terhadap Gibran yang fluktuatif karena isu ijazah palsu, dan keberhasilan pemerintahan saat ini,” jelasnya.

“Jadi koalisi permanen menuju 2029 bisa jalan, bisa juga tidak,” tambahnya.

Ia mengatakan, konsekuensi dari berkoalisi saat pilpres hanya dua, yaitu menang atau kalah.

“Semestinya yang kalah konsisten di luar pemerintahan alias oposisi agar tidak ada fenomena in-out atau on-off seperti yang disinggung Bahlil,” jelasnya.

Kendati begitu, Yusak menilai, kebanyakan partai mencari aman dan bergabung dengan koalisi yang memiliki potensi menang tinggi.

“Poblemnya, koalisi yang kalah pilpres, sering ikut-ikutan masuk ke pemerintahan atas nama penguatan stabilitas politik,” katanya.

“Yang menang pilpres tidak pede memerintah tanpa dukungan mayoritas, yang kalah pilpres juga ingin masuk atau merasakan menang. Akhirnya tidak jelas konsep koalisi yang dibangun,” pungkasnya.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

20 hours ago
21 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x