x

KNKT Ungkap Telah Kantongi 70 Persen Data Investigasi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

waktu baca 2 menit
Selasa, 8 Jul 2025 20:57 15 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Proses investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terus berlangsung. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut telah mengantongi sekitar 70 persen data yang dibutuhkan untuk mengungkap penyebab insiden yang terjadi pada Rabu (2/7) lalu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan, timnya kini berada di tahap akhir pengumpulan data. Jika dokumen dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sudah diterima, maka data akan lengkap hampir 100 persen.

“Kurang lebih sudah 70 persen data kami kumpulkan. Kalau data dari BKI sudah kami dapat, akan hampir lengkap seluruhnya,” ujarnya saat memberikan keterangan di Banyuwangi, Selasa (8/7).

KNKT telah mewawancarai kru dan penumpang yang selamat, mengumpulkan data cuaca dari BMKG, serta menelusuri proses pemuatan kendaraan di pelabuhan ASDP. Mereka juga telah berdiskusi langsung dengan operator kapal.

Salah satu temuan penting adalah rekaman video detik-detik menjelang kapal tenggelam. Video tersebut menunjukkan bagaimana kendaraan di dalam kapal ditata, dan menjadi bagian dari bahan analisis lanjutan.

“Kami juga sudah mendapatkan videonya, termasuk bagaimana penataan kendaraan di atas kapal,” ungkap Soerjanto.

Selain itu, riwayat kapal juga sedang ditelusuri. KMP Tunu Pratama Jaya terakhir menjalani docking pada Oktober 2024. KNKT kini tengah memeriksa catatan teknis, temuan saat perawatan, dan kondisi kapal selama beroperasi hingga kecelakaan terjadi.

“Catatan operasional dari pasca-docking sampai insiden terjadi akan kami analisa lebih lanjut di Jakarta,” katanya.

Dari keterangan awal korban selamat, kapal diduga dihantam gelombang besar sebelum akhirnya karam. Namun, KNKT belum bisa memastikan apakah itu menjadi penyebab utama.

“Ada informasi mengenai gelombang setinggi 2 hingga 3 meter. Tapi kami belum bisa menyimpulkan. Kami harus meneliti apakah desain kapal ini memang mampu menghadapi kondisi gelombang sebesar itu,” kata Soerjanto.

KNKT akan mengecek rancang bangun kapal dan batasan teknis yang dimilikinya untuk memastikan apakah kapal seharusnya bisa bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem.

“Semuanya masih dalam tahap analisis. Termasuk kekuatan desain dan batas kemampuan kapal tersebut,” tegasnya.

Hingga Selasa (8/7) pagi, tim SAR telah mengevakuasi 40 orang, terdiri dari 30 korban selamat dan 10 meninggal dunia. Sementara sisanya masih dalam pencarian.

Post Views16 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x