TODAYNEWS.ID – Jumlah penumpang sebenarnya dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) masih menjadi misteri.
Meskipun data resmi mencatat 53 orang dalam manifest, dugaan sementara menyebutkan kapal tersebut membawa lebih dari 65 orang.
Fakta ini mencuat setelah munculnya sejumlah nama korban yang tidak tercantum dalam manifest.
Salah satunya adalah Fauzi Bin Awam, seorang warga negara Malaysia yang diketahui hendak pulang ke negaranya melalui Bandara Ngurah Rai, Bali.
Menurut penuturan sang istri, Yatini, suaminya berangkat dari Genteng, Banyuwangi menggunakan layanan travel menuju Bali dan menyeberang melalui KMP Tunu Pratama Jaya. “Dia hanya penumpang travel. Rencananya mau ke Malaysia, tapi ternyata tidak ada namanya di manifest kapal. Hanya sopir travel yang tercatat,” ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Ketapang, Jumat (4/7).
Yatini kini hanya bisa berharap suaminya ditemukan, dalam kondisi apapun. “Saya menunggu kabar. Semoga suami saya segera ditemukan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kisah serupa juga dialami oleh sejumlah korban lainnya. Pantauan di posko Pelabuhan Ketapang menunjukkan banyak nama yang tercantum dalam daftar korban selamat maupun meninggal, tetapi tidak tercatat dalam manifest awal. Di antaranya Abu Khoir yang selamat, dan Fitri April (33) yang dilaporkan meninggal dunia.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, membenarkan bahwa manifest resmi mencatat 53 penumpang dan 22 kendaraan. “Itu data yang kami terima sejak awal. Perkembangan selanjutnya masih menunggu pendalaman,” katanya.
Meski begitu, ia memastikan pencarian seluruh korban tetap menjadi prioritas. “Kami bersama tim gabungan dari Basarnas akan terus melakukan pencarian maksimal untuk menemukan semua korban,” tegasnya.
Tidak ada komentar