x

Kemensos Perkuat Koordinasi dengan PPATK Telusuri Jaringan Judol Penerima Bansos

waktu baca 2 menit
Jumat, 11 Jul 2025 16:54 15 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 571 ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bantuan sosial (bansos) terindikasi judi online (judol).

Selain temuan judol, PPATK juga menemukan daftar penerima bansos diduga terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi (tipikor) hingga pendanaan terorisme.

Menanggapi hal itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, mengatakan bahwa pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan PPATK untuk mendalami temuan tersebut, dan tak segan untuk mencoret nama penerima bansos yang dipakai untuk judol.

“Ya nanti kita teliti dengan PPATK, apakah mereka ini bermain secara individu atau menjadi bagian dari jaringan, atau bahkan dimanfaatkan oleh orang lain,” kata Saifullah dikutip, Jumat (11/7/2025).

“Ya kita akan dalami, kita akan lihat apakah benar-benar dimanfaatkan judol oleh penerima manfaat dan pihak lain, itu kita akan dalami,” tambahnya.

Saifullah menyebut data 571 ribu NIK itu setara dengan angka 9,7 juta orang penerima bansos atau sekitar 2 persen dari seluruh penerima bansos pada tahun 2024, dari satu bank BUMN.

“Karena kita perlu tahu lebih jauh. Makanya kita akan diskusi dengan PPATK, itu kan baru dari satu bank, itu pun tahun 2024,” ucapnya.

Adapun total nilai transaksi judol di kalangan penerima bansos menembus angka Rp957 miliar dengan 7,5 juta transaksi terkait judol.

Sebelumnya, Mensos Saifullah mengungkapkan ada banyak sekali kecurigaan terhadap rekening penerima bansos yang tak ada transaksi apapun kecuali menerima anggaran bansos.

“Ternyata ada banyak rekening penerima bansos yang disinyalir dormant atau tidak melakukan transaksi apapun kecuali hanya menerima transfer saja,” kata Saifullah di Jakarta, pada Jumat (4/7) lalu.

Untuk itu, Kemensos kata dia, siap bekerja sama dengan PPATK untuk memperoleh data yang semakin akurat, sehingga bansos dapat diterima oleh pihak-pihak yang berhak.

“Kami mohon bantuan PPATK untuk melakukan semacam analisis terhadap rekening seluruh penerima bansos,” pungkasnya.

Post Views16 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x