x

Kemenhub Soroti Sejumlah Tantangan Keselamatan Penerbangan di Papua

waktu baca 2 menit
Selasa, 7 Okt 2025 14:23 2 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sokhib Al Rokhman, menegaskan pentingnya meningkatkan keselamatan penerbangan di wilayah Papua.

Hal itu disampaikan Sokhib dalam kegiatan Mountainous Safety Meeting ke-XII di Sentani, Jayapura, pada 6-7 Oktober 2025 dengan tema “Resilience Mountainous Flying: Peningkatan Situational Awareness” yang digelar Kemenhub.

“Pertemuan ini menjadi ajang untuk mendengar langsung masukan dan tantangan dari para operator di lapangan. Ini penting sebagai dasar evaluasi untuk meningkatkan prosedur dan kebijakan penerbangan ke depan,” ujar Sokhib dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

Adapun dalam forum ini Kemenhub mempertemukan berbagai pihak terkait untuk mengevaluasi tantangan dan merumuskan langkah konkret dalam meningkatkan keselamatan operasional penerbangan di Papua.

Ia menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, operator, dan seluruh pemangku kepentingan sangat krusial dalam menciptakan sistem keselamatan yang komprehensif dan berkelanjutan di wilayah Papua yang memiliki medan geografis yang kompleks.

Dalam pertemuan juga disampaikan bahwa wilayah Papua memiliki kondisi geografis ekstrem dan unik, sehingga menimbulkan beberapa tantangan Keselamatan Penerbangan.

Berikut tatangan Keselamatan Penerbangan di wilayah Papua, di antaranya adalah:

• Kompetensi SDM pilot dalam mengoperasikan pesawat di wilayah pegunungan

• Keterbatasan pengawasan operasional internal oleh operator

• Minimnya data dan informasi meteorologi

• Jangkauan komunikasi dan _surveillance_ yang terbatas

• Minimnya prosedur navigasi dan fasilitas bandara perintis

• Ancaman keamanan di beberapa wilayah

Adapun langkah-langkah konkret dan strategis yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yakni :

• Menerbitkan pedoman operasional penerbangan di area pegunungan tropis melalui Advisory Circular AC 120-09 dan Surat Edaran Keselamatan tentang perawatan sistem pengereman roda pendaratan.

• Mendorong penerapan Flight Data Analysis (FDA) untuk pesawat kecil dengan memanfaatkan data dari instrumen avionik pesawat.

• Bersama BMKG, menggelar pelatihan observasi cuaca untuk personel bandara perintis dan maskapai penerbangan.

• Menyusun prosedur TIBA (Traffic Information Broadcast by Aircraft) dan CTAF (Common Traffic Advisory Frequency) melalui publikasi AIP.

• AirNav Indonesia telah meningkatkan layanan surveillance di sektor Timika, Sorong, dan Biak (Tahap I).

• AirNav juga telah memperbarui dan mempublikasikan jalur Visual Flight Rules (VFR) untuk Papua.

• Melakukan pembaruan data airstrip, verifikasi untuk registrasi bandara, serta melengkapi fasilitas navigasi seperti windshock.

“Melalui forum tahunan ini, Kami berharap semua pihak dapat terus memperkuat kolaborasi demi mewujudkan keselamatan penerbangan yang lebih baik di wilayah Papua, baik dari sisi kebijakan, teknis operasional, maupun peningkatan sumber daya manusia,” pungkas Sokhib.

Post Views3 Total Count

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

19 hours ago
21 hours ago
21 hours ago
1 day ago

LAINNYA
x
x