x

Kemendagri Didominasi Polri, Pengamat Khawatir Ruang Perspektif Sipil Berkurang

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Okt 2025 17:01 2 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menyoroti penunjukan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) yang menambah daftar jabatan strategis di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) didominasi oleh para pensiunan Polri.

Sebagai informasi, Mendagri saat ini, Tito Karnavian yang merupakan mantan Kapolri pada 2016-2019. Kemudian, Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir juga merupakan mantan Kapolda Banten dan Nusa Tenggara Barat. Sementara, Akhmad Wiyagus merupakan purnawirawan Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal (Komjen).

Efriza menilai, dominasi figur Polri di Kemendagri dikahwatirkan dapat memicu kekhawatiran karena berpotensi mengurangi ruang sipil dalam mengelola urusan pemerintahan daerah.

“Dominasi figur berlatar kepolisian di Kemendagri juga menimbulkan kekhawatiran berkurangnya ruang bagi perspektif sipil dalam mengelola urusan pemerintahan daerah yang sejatinya menuntut pendekatan partisipatif dan demokratis, bukan semata logika keamanan dan ketertiban,” kata Efriza kepada TODAYNEWS, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya penunjukan Wiyagus sebagai Wamendgari oleh Presiden Prabowo, karena dinilai memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman lapangan dalam menjaga keamanan serta mengelola dinamika sosial dan politik yang kompleks di pusat dan daerah.

“Pertimbangan presiden menempatkan figur Polri di jabatan strategis mendagri kemungkinanan didasari oleh kebutuhan akan stabilitas di tingkat pusat dan daerah,” ujarnya.

“Polri dinilai memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman lapangan dalam menjaga keamanan serta mengelola dinamika sosial dan politik yang kompleks di pusat dan daerah,” tambah Efriza.

Selain itu, kata Efriza, penunjukan ini memungkinkan presiden mempertimbangkan loyalitas dan kemampuan aparat kepolisian dalam menjalankan instruksi dengan disiplin dan cepat.

“Diangkatnya Wiyagus yang merupakan bagian dari Polri agar bisa segera beradaptasi dan bergerak cepat dengan Tito karena pengalaman bersama di kepolisian, sehingga Mendagri akselarasinya lebih mudah menjalankan visi-misi dan program pemerintah, sekaligus menunjukkan Prabowo masih mempercayai Tito Karnavian,” urainya.

Lebih lanjut, Efriza menilai, langkah ini juga dapat dibaca sebagai strategi politik untuk kontrol eksekutif terhadap daerah dan memastikan kebijakan nasional berjalan tanpa gangguan serius dari dinamika politik lokal.

“Sekaligus, ini menunjukkan pemahaman Presiden Prabowo terhadap bentuk negara dan pemerintahan yang diterapkan oleh negara Indonesia, dan hal yang juga serius adalah terjadinya pengawasan pemerintahan pusat melalui Mendagri,” pungkasnya.

Post Views3 Total Count

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

23 hours ago
23 hours ago
24 hours ago
1 day ago

LAINNYA
x
x