x

KDRT di Surabaya: Pegawai Bank Aniaya Istri di Hadapan Anak, Terekam CCTV dan Viral

waktu baca 2 menit
Jumat, 22 Agu 2025 21:30 18 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Seorang pria berinisial AAS (40), yang diketahui bekerja di salah satu bank swasta terbesar di Surabaya, ditangkap pihak kepolisian setelah diduga kuat melakukan kekerasan terhadap istrinya, IGF (32).

Parahnya, aksi kekerasan tersebut terjadi di depan anak-anak mereka dan terekam oleh kamera pengawas di dalam rumah.

Rekaman tersebut kemudian menyebar luas di media sosial, memicu kemarahan publik. Dalam video yang viral itu, AAS tampak memukul korban dengan keras, sementara sang anak hanya bisa menyaksikan dalam ketakutan.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi, membenarkan penangkapan pelaku. Ia menyampaikan bahwa kasus ini kini tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk proses penyelidikan lanjutan.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Lutfhie Sulistiawan, bahkan turun langsung menginterogasi pelaku, dan cuplikan interogasi itu dibagikan melalui akun resmi Instagram @humaspolrestabessby. Dalam video tersebut, Lutfhie menegur pelaku dengan nada geram.

“Yang paling tidak bisa saya terima, kamu lakukan ini di depan anak-anakmu. Apa kamu pikirkan bagaimana kondisi mental mereka nanti?” ujarnya tegas.

AAS mengakui bahwa rekaman video berasal dari CCTV rumah yang awalnya dipasang untuk memantau aktivitas anak-anak. Namun justru alat itu kini menjadi bukti utama atas perbuatannya.

Kuasa hukum korban, Andrian Dimas Prakoso, mengungkapkan bahwa kekerasan tersebut telah berlangsung lama, bahkan terjadi berulang sejak 2023. Ia menyebut korban telah mengalami sedikitnya 20 kali kekerasan fisik dari pelaku.

“Korban tidak mampu mengingat secara rinci jumlahnya karena terlalu sering terjadi. Namun salah satu peristiwa yang paling traumatis adalah saat kekerasan dilakukan ketika korban sedang hamil tujuh bulan, dan anaknya menyaksikan langsung,” jelas Andrian.

Andrian juga menyayangkan bahwa pelaku, yang berlatar belakang pendidikan baik dan bekerja di institusi keuangan besar, justru bersikap kasar di dalam rumah tangga.

“Permasalahan yang memicu kekerasan sebenarnya hal sepele, hanya persoalan rumah tangga biasa. Tapi pelaku punya kecenderungan bertindak kasar berulang kali. Bahkan kami, yang mendampingi, merasa tidak sanggup melihat bukti video tersebut,” tambahnya.

AAS dan IGF diketahui telah menikah sejak tahun 2019. Saat ini, penyidik masih terus menggali keterangan dari korban serta saksi-saksi lain guna memperkuat proses hukum yang berjalan.

 

Post Views19 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

15 hours ago
15 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x