TODAYNEWS.ID – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, semakin agresif dalam menarik investasi untuk memajukan daerahnya. Hari ini, Agustiar Sabran menggelar rapat koordinasi (rakor) penting bersama Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Todotua Pasaribu, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI.
Rakor ini fokus membahas potensi besar Kalteng dalam pengembangan investasi, terutama di sektor sumber daya alam (SDA) mineral dan pertanian. Wakil Menteri Todotua Pasaribu menyoroti Kalteng sebagai salah satu daerah dengan cadangan SDA mineral dan potensi pertanian yang melimpah.
“Kami menyambut baik kunjungan Gubernur Kalteng dan rombongan. Kalteng memiliki strategi hilirisasi yang menjanjikan, dan kami bahkan telah mereferensikan salah satu investor untuk mengembangkan kawasan industri di sana,” ujar Wamen Todotua Pasaribu.
Ia menjelaskan bahwa kawasan industri tersebut akan mengintegrasikan proses hilirisasi dan smelterisasi, khususnya untuk pengolahan bauksit menjadi alumina dan aluminium, serta hilirisasi mineral silika. Selain itu, Kalteng juga kaya akan batubara, kupermas, dan agrikultur sawit.
Wamen Todotua Pasaribu juga menekankan pentingnya strategi infrastruktur logistik untuk memaksimalkan pemanfaatan SDA Kalteng agar memiliki daya saing global. Ia menambahkan bahwa Kalteng juga memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 500 MW.
Menurut Wamen Todotua Pasaribu, potensi investasi di Kalteng sangat besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah. “Satu kawasan industri di Kalteng berpotensi menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Kami berharap terjadi percepatan dalam realisasi investasi dan penyerapan pembangunan,” harapnya.
Gubernur Agustiar Sabran menyatakan bahwa peningkatan integritas proses hilirisasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045.
“Kami sangat antusias mempromosikan SDA Kalteng untuk masa depan Indonesia. Kami sangat membutuhkan investasi agar pendapatan daerah terus meningkat, seperti yang sudah terlihat dari kuartal pertama yang mencapai Rp7 triliun,” pungkas Agustiar Sabran. Ia berharap investasi ini dapat segera direalisasikan melalui kerja sama yang baik dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI. (ADV)
Tidak ada komentar