Foto Ilustrasi penumpang di Bandara tengah mengantri untuk menaruh bagasi dan proses chek in. TODAYNEWS.ID – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menyampaikan bahwa penyelenggaraan angkutan udara selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pada pelayanan penerbangan dari dan ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai – Bali menunjukkan kenaikan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyampaikan bahwa pihaknya mencatat sebanyak 82.445 penumpang lebih tinggi dari periode nataru 2024/2025 yang berjumlah 81.500 penumpang.
“Tingkat keterisian penumpang berada pada level tinggi dan maskapai telah merealisasikan penambahan penerbangan atau extra flight untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat,” ujar Lukman di Jakarta, Senin (29/12/2025).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mencatat bahwa pada periode 18 hingga 29 Desember 2025, telah diterbitkan sebanyak 285 ijin terbang/ Flight Approval (FA) untuk extra flight dari dan ke I Gusti Ngurah Rai – Bali.
Dari jumlah tersebut dan telah terealisasi 267 penerbangan, hal ini menunjukkan tingkat realisasi yang tinggi dan mencerminkan kesiapan serta optimalisasi operasional penerbangan dalam mendukung kebutuhan angkutan udara masyarakat selama periode libur akhir tahun.
Tingkat keterisian (load factor) penumpang pada sejumlah rute utama domestik tercatat tinggi. Salah satunya pada rute Jakarta (CGK) – Denpasar (DPS) yang mencatat rata-rata load factor sebesar 94 persen, dengan keterisian kelas bisnis mencapai 83 persen dan kelas ekonomi 94 persen.
“Pada rute tersebut, maskapai telah merealisasikan sebanyak 71 penerbangan tambahan (extra flight),” ujarnya.
Tingginya tingkat keterisian ini menunjukkan bahwa kapasitas kursi yang disediakan oleh maskapai telah dimanfaatkan secara optimal, sekaligus mencerminkan besarnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan udara selama periode libur akhir tahun.
Selain dari sisi keterisian penumpang, frekuensi penerbangan menuju Bali juga tetap terjaga. Jumlah penerbangan rute CGK–DPS berada pada kisaran 32 hingga 45 penerbangan per hari dengan penyesuaian operasional yang lazim terjadi selama periode libur panjang.
Lukman juga mencermati bahwa dinamika kunjungan wisatawan ke Bali saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca, genangan air (banjir) akibat curah hujan tinggi, serta penanganan sampah di sejumlah wilayah di Bali, namun demikian, faktor-faktor tersebut tidak berdampak terhadap aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Kami menegaskan bahwa seluruh aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama. Pengawasan operasional terus kami lakukan, termasuk melalui kegiatan ramp check dan pengawasan tarif, agar layanan angkutan udara selama Nataru berjalan aman dan lancar,” tegas Lukman.
Sebagai penutup, Lukman memastikan bahwa kebutuhan armada udara selama periode Nataru 2025/2026 telah terpenuhi, operasional penerbangan berjalan normal, serta koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terus dilakukan hingga akhir masa libur.
Pemerintah berkomitmen untuk memberikan layanan transportasi udara yang selamat, aman dan nyaman, bagi masyarakat.