IRGC Klaim AS dan Israel Terpaksa Menyerah dalam Perang 12 Hari Melawan Iran

TODAYNEWS.ID – Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Ali Fadavi, mengatakan bahwa Republik Islam Iran berhasil memaksa musuh yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dan Israel menyerah dalam perang 12 hari pada Juni 2025 lalu.

Brigadir Jenderal Ali Fadavi mengatakan bahwa musuh telah gagal menghacurkan Iran dan secara sadar mengakui kekuata pertahanan negara ini.

Baca Juga

9 jam  lalu

Terbukti Melakukan Konspirasi, Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Dijatuhi Hukuman Lima Tahun Penjara

8 Dhanis Iswara

“Sebelum perang dimulai, musuh menyatakan tujuan mereka, yaitu penghancuran Iran. Namun, mereka segera menyadari kekuatan dan ketangguhan Iran, terutama setelah serangan terhadap pangkalan militer AS terbesar di kawasan tersebut,” kata Ali Fadavi melansir IRNA, Selasa (23/9/2025).

Ali Fadavi menambahkan, usai serangan militer Iran ke pangkal AS di Qatar, Presiden AS Donald Trump langsung menghubungi Emir Qatar untuk meminta gencatan senjata dengan Republik Islam Iran.

“Setelah serangan terhadap pangkalan militer AS di Qatar, Presiden AS segera menghubungi Emir Qatar untuk meminta gencatan senjata. Kita patut bertanya, ‘Apakah mereka kekurangan pesawat, pasukan, rudal, atau uang sehingga mereka memilih untuk menyerah?'” ungkapnya.

Baca Juga

9 jam  lalu

Terbukti Melakukan Konspirasi, Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Dijatuhi Hukuman Lima Tahun Penjara

8 Dhanis Iswara

“Selama Pertahanan Suci (Perang Iran-Irak 1980–1988), Saddam adalah ujung tombak serangan terhadap kami, didukung oleh 87 negara. Namun, dalam perang 12 hari ini, mereka langsung memasuki medan perang tanpa perantara, bersikeras bahwa ini akan menjadi akhir Republik Islam. Pada akhirnya, mereka mengakui bahwa mereka tidak mencapai tujuan mereka,” tambah Ali Fadavi.

Seperti diketahui, militer Zionis Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada 13 Juni 2025. Sementara itu, militer AS juga bergabung dalam perang tersebut dengan mengebom tiga fasilitas nuklir utama Iran dengan dalih mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Akhirnya, perang tersebut dihentikan pada 24 Juni setelah Israel dipaksa menghentikan agresinya secara sepihak.

14 Total Count