x

IPM Kalimantan Tengah 2025 Naik, Gubernur Agustiar: Bukti Keberhasilan Transformasi Pendidikan dan Digitalisasi

waktu baca 5 menit
Sabtu, 15 Nov 2025 10:35 8 Azis Arriadh

TODAYNEWS.ID – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2025 mencapai 74,86, meningkat 0,58 poin atau 0,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 74,28. Capaian ini menunjukkan laju pertumbuhan pembangunan manusia di Bumi Tambun Bungai yang terus bergerak cepat dan berkelanjutan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir, IPM Kalteng mencatat tren peningkatan yang stabil.

“Selama periode 2020–2025, IPM Kalimantan Tengah rata-rata meningkat 0,61 persen per tahun, dari 72,62 pada 2020 menjadi 74,86 pada 2025,” ungkap Agnes, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, kenaikan IPM tersebut mencerminkan keberhasilan pembangunan di seluruh dimensi utama, yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup layak.

“Harapan hidup bayi yang lahir pada 2025 mencapai 74,01 tahun, meningkat 0,28 tahun dibandingkan 2024. Ini menunjukkan adanya peningkatan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pada dimensi pendidikan, Harapan Lama Sekolah (HLS) naik dari 12,77 menjadi 12,78 tahun, sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat dari 8,81 menjadi 8,96 tahun.

“Ini adalah indikator nyata peningkatan akses dan kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah,” tutur Agnes.

Sementara itu, dari sisi ekonomi, pengeluaran riil per kapita per tahun masyarakat meningkat 2,51 persen dari Rp12,30 juta menjadi Rp12,61 juta. Walaupun pertumbuhan pengeluaran melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3,58 persen, capaian 2025 tetap berada di atas rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir.

“Peningkatan di seluruh dimensi ini membuktikan bahwa pembangunan manusia di Kalimantan Tengah berjalan inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.

Peningkatan IPM Kalimantan Tengah 2025 tidak terlepas dari fokus pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan manusia. Data peningkatan HLS dan RLS menunjukkan semakin banyak generasi muda Kalteng yang menempuh pendidikan lebih lama, sebuah capaian yang semakin nyata berkat hadirnya transformasi digital di sektor pendidikan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur H. Agustiar Sabran telah menjalankan berbagai kebijakan strategis melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng. Program digitalisasi sekolah SMA/SMK/SKH menjadi salah satu langkah visioner untuk membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi. Program tersebut meliputi penguatan infrastruktur TIK, seperti bantuan Starlink, panel surya, serta tv interaktif atau papan tulis interaktif.

Selain itu juga terdapat integrasi platform pembelajaran digital, termasuk e-learning, aplikasi ujian online, dan sistem manajemen sekolah. Peningkatan literasi digital guru dan siswa pun terus digencarkan melalui pelatihan coding, penggunaan AI, serta penerapan teknologi dalam pembelajaran interaktif.

Kebijakan digitalisasi ini tidak hanya mempercepat modernisasi sistem pendidikan, tetapi juga menjadi strategi nyata untuk memperluas akses pendidikan ke daerah terpencil dan meningkatkan pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah Kalteng.

Transformasi digital terbukti memberikan dampak langsung terhadap peningkatan dimensi pengetahuan dalam IPM. Siswa kini lebih mudah mengakses sumber belajar global dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sehingga kualitas hasil belajar meningkat.

Selain itu, lulusan SMA/SMK yang memiliki keterampilan digital kini lebih kompetitif di pasar kerja, yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat. Di sisi lain, literasi digital juga memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, sehingga turut mendukung peningkatan harapan hidup di daerah ini.

Capaian IPM 2025 menjadi bukti bahwa investasi pada pendidikan digital telah membuahkan hasil konkret.

“Peningkatan IPM Kalimantan Tengah tahun 2025 adalah bukti nyata bahwa investasi pada pendidikan digital telah membuahkan hasil. Dengan sekolah-sekolah SMA/SMK yang semakin terhubung dengan teknologi, anak-anak kita tidak hanya belajar lebih lama, tetapi juga lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih siap menghadapi tantangan global,” demikian narasi publik yang kini digaungkan Pemprov Kalteng seperti yang dikutip dari berbagai sumber media.

Digitalisasi pendidikan terbukti menjadi jembatan emas yang menghubungkan generasi muda Kalteng dengan masa depan yang lebih cerah, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan manusia yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Selain itu, yang menjadi bukti kuat majunya digitalisasi pendidikan di Kalteng adalah adanya Apresiasi Nasional, Mendikdasmen Sebut Kalteng Mendahului Pusat. Capaian gemilang ini mendapat pengakuan langsung dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, saat menghadiri acara Gebyar Pendidikan Unggul Muhammadiyah untuk Kalteng Lebih Berkah di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) Kampus 3, pada Jumat (9/5/2025) lalu.

“Saya sangat berbahagia bisa hadir dan mendengarkan langsung paparan Bapak Gubernur. Program-program pendidikan di Kalimantan Tengah bukan hanya sejalan dengan arah kebijakan Presiden dan Kementerian, tetapi sudah lebih dulu dilaksanakan,” ungkap Abdul Mu’ti.

Ia menilai kebijakan pendidikan Kalteng sangat progresif dan selangkah lebih maju dari pusat.

“Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu meluncurkan Empat Program Cepat Pendidikan, yaitu bantuan guru honorer, beasiswa guru belum S1, revitalisasi sekolah, dan digitalisasi pendidikan. Namun Kalteng sudah menerapkannya lebih dulu, bahkan lebih terintegrasi,” tegasnya.

Mu’ti mencontohkan SMK Negeri 3 Palangka Raya yang telah menerapkan pembelajaran digital dengan Smart Class dan Smart Board.

“Kalimantan Tengah sudah mendahului kami di tingkat nasional. Ini patut menjadi contoh bagi daerah lain,” ucapnya.

Ia juga memuji program kuliah gratis untuk 10.000 mahasiswa dari keluarga kurang mampu serta bantuan pendidikan Rp2,4 juta bagi siswa kurang mampu.

“Kalau sudah seperti ini, tugas saya tinggal menyampaikan kisah sukses Kalimantan Tengah ke seluruh Indonesia,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Menanggapi itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan apresiasi atas pengakuan nasional tersebut.

“Penghargaan dari Mendikdasmen menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus memperluas jangkauan digitalisasi pembelajaran. Semua ini adalah hasil dari komitmen kuat Bapak Gubernur H. Agustiar Sabran untuk memastikan tidak ada anak-anak Kalteng yang tertinggal pendidikan, baik di kota maupun pelosok desa,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

Ia menegaskan bahwa arahan Gubernur sangat jelas: tidak boleh ada masyarakat yang tidak bisa sekolah, tidak bisa berobat, dan tidak bisa makan.

“Karena itu, kebijakan pendidikan kami selalu berpihak kepada masyarakat tidak mampu,” tambahnya.

Menurut Reza, Pemprov Kalteng akan terus memperluas program revitalisasi sekolah dan digitalisasi hingga ke pelosok-pelosok, pedalaman, dan penjuru Kalteng.

“Tahun ini kami juga menyiapkan pembangunan tujuh unit sekolah baru, termasuk sekolah khusus di Kabupaten Katingan, sebagai bukti perhatian terhadap pendidikan inklusif,” paparnya.

Ia menutup dengan menegaskan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah.

“Kolaborasi ini harus terus berlanjut demi mewujudkan pendidikan berkualitas dan berkarakter di Bumi Tambun Bungai. Apa yang kami capai hari ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen pendidikan dan dukungan penuh dari pemerintah pusat,” pungkasnya.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

20 hours ago
1 day ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x