SAVE_20251214_101157TODAYNEWS.ID – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mulai merumuskan langkah-langkah strategis usai Indonesia kembali terpilih sebagai Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk memastikan kontribusi Indonesia selama periode keanggotaan 2026–2027 berjalan efektif dan berdampak pada tatanan maritim global.
“Hal yang turut dirumuskan termasuk penguatan posisi Indonesia, peningkatan kapasitas delegasi, serta kolaborasi erat dengan kementerian/lembaga terkait, baik nasional maupun internasional,” kata Dudy, mengutip Minggu (14/12/2025).
Dudy menegaskan keberhasilan ini bukan sekadar capaian diplomasi, melainkan mandat global yang harus dijalankan dengan komitmen tinggi dan kontribusi nyata bagi tata kelola kemaritiman dunia.
“Kepercayaan ini merupakan konsekuensi sekaligus tanggung jawab yang besar bagi Indonesia,” kata Menhub.
“Capaian ini bukan hanya persoalan angka atau posisi. Ini adalah cerminan nyata dari kepercayaan global terhadap konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan keselamatan, keamanan, dan keberlanjutan pelayaran dunia,” tambah Dudy.
Dalam pemilihan yang berlangsung pada Sidang Majelis IMO ke-34, pada akhir November lalu, Indonesia meraih 138 suara dan menempati posisi ke-5 dari 26 negara kandidat.
Hasil ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang kredibel dan memiliki peran strategis dalam pengembangan kebijakan pelayaran global.
Menhub pun menekankan keanggotaan di Dewan IMO membuka ruang strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam pembentukan kebijakan maritim internasional.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memikul tanggung jawab geografis dan historis dalam menjaga jalur pelayaran internasional, yang tidak hanya sekadar menjadi pengguna jalur laut dunia, tetapi penjaga simpul-simpul strategisnya,” tuturnya
Lebih lanjut, kata Menhub, hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Keanggotaan ini bukan tujuan akhir, melainkan platform strategis untuk memastikan kepentingan nasional Indonesia terwakili dalam setiap perumusan kebijakan maritim global,” kata Dudy
“Sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia pada agenda penting dunia seperti dekarbonisasi pelayaran, digitalisasi maritim, serta peningkatan keselamatan dan kapasitas negara berkembang,” demikian Menhub Duddy menegaskan.