TODAYNEWS.ID – Perjalanan pendakian Gunung Buthak, Jawa Timur, sempat diwarnai kabar hilangnya seorang pendaki asal Sidoarjo, Chamdan Salman Alfarizi (22).
Pemuda dari Desa Grinting, Kecamatan Tulangan itu dilaporkan menghilang sejak Sabtu (16/8) malam, ketika mendaki bersama dua rekannya, Wahyu dan Dewa.
Menurut penjelasan Komandan SAR Malang Raya, Yoni Fariza, awalnya perjalanan mereka berjalan normal. Usai mendirikan tenda di area sabana dekat jalur perlintasan pertama, Chamdan sempat keluar izin buang air. Namun tak lama berselang, perilakunya mulai aneh.
“Sekitar pukul 20.10 WIB, Chamdan terlihat keluar dari tenda lalu duduk diam di depannya. Teman-temannya mengatakan saat itu dia tampak seperti kehilangan ingatan dan mengalami gejala hipotermia,” jelas Yoni, Selasa (19/8/2025).
Tak hanya itu, Chamdan sempat mengucapkan hal membingungkan. Ia menyebut sudah punya janji mendaki ke gunung lain dengan seorang temannya. Beberapa menit kemudian, tepat pukul 20.15 WIB, ia tiba-tiba menghilang begitu saja dari area tenda tanpa jejak.
Sejak saat itu, Wahyu dan Dewa berusaha melakukan pencarian hingga ke arah Paseban Agung. Upaya mereka tak membuahkan hasil. Keesokan harinya, Minggu (17/8) siang, keduanya turun ke pos pendakian untuk melapor. Dari sana, pihak pengelola melanjutkan laporan ke Polres Batu dan Basarnas, sehingga operasi pencarian resmi dimulai.
Kabar melegakan datang pada Selasa (19/8) siang. Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Suwoko, memastikan Chamdan telah ditemukan dalam keadaan hidup sekitar pukul 13.05 WIB. Meski demikian, ia tidak merinci titik lokasi penemuan.
“Alhamdulillah, yang bersangkutan berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Saat ini sudah dibawa ke RS Hastabrata Kota Batu untuk mendapatkan pemeriksaan medis,” kata Suwoko.
Penemuan ini mengakhiri pencarian intensif selama tiga hari, namun meninggalkan tanda tanya mengenai kondisi Chamdan yang sempat berperilaku janggal sebelum hilang di Gunung Buthak.