x

Heboh Cahaya Merah Menukik dari Langit Cirebon: antara Sains dan Fakta di Lapangan

waktu baca 4 menit
Selasa, 7 Okt 2025 09:20 2 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Langit di wilayah Cirebon, Jawa Barat, seakan mendadak merah menyala dalam hitungan detik, pada Minggu, 5 Oktober 2025 malam.

Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, tampak cahaya merah terang melintas cepat, disusul dentuman keras yang kini memantik rasa penasaran publik.

Ada yang bilang meteor jatuh, terdapat pula yang bersumpah melihat bola api menembus langit di Cirebon.

Belum sempat rasa penasaran reda, dua pihak otoritas terkait justru mengeluarkan pernyataan berbeda.

Perbedaan klaim itu datang dari salah satu analis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang yakin itu meteor besar yang meluncur dari arah barat daya wilayah Cirebon.

Sementara, pihak Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Barat (Polda Jabar) justru menyebut sumber cahaya berasal dari pembakaran lahan tebu, bukan meteor atau benda antariksa lainnya.

Kendati demikian, saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan, fenomena itu setidaknya perlu diamati dari cuaca yang terjadi saat peristiwa itu.

Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad menerangkan suara dentuman yang disebut terdengar warga Cirebon, bisa jadi hanya karena akibat sambaran petir.

“Biasanya suara ledakan atau getaran bisa muncul dari awan konvektif akibat sambaran petir,” kata Fuad dalam pernyataan resminya, pada Minggu, 5 Oktober 2025.

Meski begitu, BMKG justru memastikan saat peristiwa itu, tidak ada tanda cuaca ekstrem malam itu dan kini masih menjadi sebuah misteri.

Lantas, apa saja fakta terkini yang mencuat ke permukaan imbas insiden ‘cahaya merah’ yang menukik tajam di langit Cirebon itu? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Langit Tenang, tapi Ada Dentuman

Kepastian pertama datang dari BMKG Kertajati, Fuad mengaku masih mengumpulkan data soal cahaya merah yang memicu geger warga di Cirebon.

Terlebih, dari pantauan cuaca, wilayah itu dinyatakan cerah berawan tanpa potensi petir.

“Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” tegas Fuad.

Ia lantas menjelaskan, dentuman keras bisa muncul karena banyak hal—tak hanya meteor, tapi juga aktivitas di darat.

Di sisi lain, BMKG menegaskan tidak mencatat adanya getaran signifikan di sekitar lokasi.

“Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” tukas Fuad.

BRIN: Bola Api Meluncur

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin mempunyai pandangan tegas terkait fenomena ini.

Lewat unggahan Instagram pribadinya @t_djamal pada Senin, 6 Oktober 2025, Thomas menuturkan semua tanda mengarah pada satu kesimpulan, yakni tentang adanya meteor besar melintas di atas langit Cirebon.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 sampai 18.39 WIB,” terang Thomas.

Thomas merujuk pada data BMKG yang mencatat getaran pukul 18.39.12 WIB serta rekaman CCTV yang menampilkan cahaya meluncur di langit.

“Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon,” ungkapnya.

Menurutnya, benda langit itu kemungkinan jatuh di Laut Jawa setelah menembus atmosfer rendah.

“Bola api yang meluncur jatuh di laut Jawa,” tegas Thomas

Polisi: Tak Ada Jejaknya

Di lain pihak, hasil penyelidikan kepolisian justru memastikan ‘cahaya merah’ yang sempat kedapatan kamera melintas di langit Cirebon itu bukanlah sebuah meteor.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan meyakini hal itu setelah menyisir sejumlah titik, dan pihaknya tak menemukan jejak benda langit apa pun.

“Setelah dilakukan pemeriksaan di sejumlah titik, tidak ditemukan adanya bekas atau jejak benda jatuh di wilayah hukum Polres Cirebon,” sebut Hendra kepada awak media di Bandung, pada Senin, 6 Oktober 2025.

Kendati demikian, tim gabungan justru menemukan bekas pembakaran lahan tebu di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, tak jauh dari lokasi yang disebut warga.

“Lahan tebu tersebut memang sengaja dibakar oleh petani pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB,” tutur Hendra.

Hendra memastikan, hingga kini polisi terus berpatroli untuk meredam keresahan masyarakat dan memastikan tidak ada gangguan keamanan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keamanan, memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, serta memastikan tidak ada potensi gangguan akibat informasi yang beredar di media sosial,” tukasnya.

Antara Sains dan Fakta di Lapangan

Fenomena cahaya merah di langit Cirebon memperlihatkan analisa sains dan persepsi publik di lapangan kerap beradu cepat.

Publik pun masih bertanya-tanya tentang misteri adanya meteor besar yang melintas atau justru sekadar nyala tebu yang kebetulan bertepatan dengan suara dentuman?

Hingga kini, jawabannya masih menggantung di langit Cirebon, sama misteriusnya dengan cahaya merah yang membelah malam saat peristiwa terjadi.***

Post Views3 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    13 hours ago
    15 hours ago
    15 hours ago
    19 hours ago

    LAINNYA
    x
    x