Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Embung Lapangan Merah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/12). Peresmian ini menandai berfungsinya infrastruktur pengendali banjir sekaligus ruang publik baru bagi warga. (Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta)TODAYNEWS.ID – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Embung Lapangan Merah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/12). Infrastruktur pengendali banjir ini kini hadir dengan wajah baru yang lebih tertata, nyaman, dan multifungsi bagi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono menegaskan pentingnya pengelolaan berkelanjutan terhadap fasilitas tersebut. “Hari ini kita menjadi saksi bahwa Embung Lapangan Merah resmi dapat dimanfaatkan dan digunakan. Saya berharap kita tidak hanya mampu membangun, tetapi juga merawatnya dengan baik. Tempat ini sangat strategis, berbatasan dengan Universitas Indonesia dan Kota Depok, sehingga perannya luar biasa,” ujarnya.
Gubernur Pramono menjelaskan bahwa embung ini dirancang khusus untuk mengatasi banjir di wilayah Jagakarsa serta sebagian area Depok. “Embung ini akan mengurangi potensi banjir di kecamatan ini sekitar 35 hingga 50 persen. Dengan catchment area seluas 87 hektare, dampaknya sangat signifikan,” paparnya.
Sebelum embung dibangun, sebanyak tiga RW, yakni RW 15, 16, dan 18, kerap mengalami banjir. Kehadiran embung tersebut diharapkan mampu mengurangi genangan di kawasan itu.
Gubernur Pramono kembali menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperluas pembangunan embung sebagai infrastruktur pengendali banjir sekaligus ruang terbuka publik. “Saya meminta seluruh wilayah di Jakarta memanfaatkan embung dengan baik. Selain membangun lebih dari 300 RPTRA, kami juga mendorong PAM Jaya dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk menemukan sumber-sumber air baru yang bisa dijadikan tampungan. Jumlah embung yang akan dibangun akan kami sampaikan pada waktunya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Embung Lapangan Merah memiliki luas penampang basah 4.945 meter persegi, kedalaman 4 meter, dan kapasitas tampungan air mencapai 9.890 meter kubik. Dengan catchment area seluas 87,55 hektare, embung ini terbukti mampu mengurangi genangan di Jalan Kesatuan serta Jalan Lapangan Merah 3 antara 35 hingga 69 persen.
Pembangunan Embung Lapangan Merah dimulai pada 2023, sementara penataan arsitektur lanskap berlangsung pada 20 Juni hingga 16 November 2025. Hasil pembangunan ini menghadirkan ruang publik hijau dan teduh yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi maupun berbagai aktivitas warga. Embung juga dilengkapi dengan outdoor gym, area bermain anak, jogging track, saung terapung, area batu refleksi, area pemancingan, toilet, dan musala.