
TODAYNEWS.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta kepada Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) wilayah setempat agar terlibat aktif dalam program Dokter Spesialis Keliling (Speling). Hal ini untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi bagi masyarakat.
“Bagus kalau PDGI bisa ikut serta dalam program Speling, Ikut saja dulu setiap ada Speling,” kata kata Luthfi.
Pertemuan tersebut membahas beberapa program yang dapat disinergikan antara PDGI dengan Pemprov Jateng, terutama terkait penguatan layanan kesehatan gigi. Luthfi menyambut posotif langkah maupun program yang akan dilakukan oleh PGDI di Jateng.
Ketua PDGI Jawa Tengah, Budi Wibowo mengatakan, penguatan layanan kesehatan gigi sangat diperlukan, mengingat hasil cek kesehatan gratis (CKG) di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa angka karies gigi sangat tinggi.
“Pantauan di seluruh Jawa Tengah bahkan nasional, angka karies gigi menduduki peringkat pertama. Ini sangat menyedihkan. Jadi kalau kami periksa, begitu pasien buka mulut itu langsung terlihat ada karies gigi,” katanya.
Maka dari itu, kolaborasi dalam layanan kesehatan gigi perlu dilakukan. Mulai dari usaha kuratif atau mengobati yang sakit, sampai tindakan preventif atau pencegahan. Untuk pencegahan sudah mulai dijalankan oleh pemerintah, melalui dinas kesehatan dengan program di sekolah yaitu usaha kesehatan gigi anak sekolah (UKGS).
“Kemudian di posyandu juga sudah kami terjunkan dokter gigi dari puskesmas. PDGI juga ada bakti sosial untuk bagian yang belum tersentuh,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengundang Gubernur Ahmad Luthfi untuk menghadiri pelantikan pengurus PDGI Jawa Tengah yang akan digelar tanggal 13 Desember 2025 di Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Yunita Dyah Suminar menambahkan, saat ini memang sangat dibutuhkan upaya untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan gigi. Mulai dari sumber daya manusia sampai sarana prasarana.
“Jawa Tengah saat ini masih ada 31 puskesmas yang memang dokter giginya harus berbagi dengan puskesmas lain. Penyebabnya bukan nggak ada dokter gigi ya, tetapi memang mutasi dan pensiun,” katanya.
Kehadiran PDGI Jawa Tengah akan memberikan masukan berarti bagi pemerintah provinsi untuk mengambil langkah strategis. Di puskesmas sendiri minimal harus ada sembilan tenaga kesehatan (nakes) yang ada. Di antaranya dokter umum, dokter gigi, farmasi, sanitarian, penyuluh kesehatan, perawat, bidan, fisioterapi, dan psikologi klinis.
“Ini yang harus kita penuhi. Pada prinsipnya Gubernur sangat mendukung, karena di Jawa Tengah layanan kesehatannya kemarin dapat penghargaan untuk kategori mutu dan akses layanan kesehatan,” jelasnya.