Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono. Foto: Istimewa TODAYNEWS.ID – Presiden Prabowo Subianto melantik Ferry Juliantono menjadi Menteri Koperasi (Menkop) menggantikan Budi Arie Setiadi yang terkena reshuffle kabinet.
Ferry Juliantono merupakan Politisi dari Partai Gerindra yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop).
Pelantikan Ferry dibarengi dengan tiga menteri dan satu wakil menteri lainnya yang juga dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (8/9/2025) sore.
“Mengangkat sebagai menteri dan wakil menteri negara kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan 2024-2029, masing-masing… Ketiga Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi,” bunyi Kepres Pengangkatan Nomor 86 Tahun 2025 yang dibacakan di Istana Negara, Senin (8/9).
Usai dilantik, menggantikan Budi Arie, sosok Ferry menjadi perhatian publik, tak sedikit publik yang penasaran dengan sosok politisi Partai Gerindra ini.

Pria kelahiran Jakarta pada tanggal 27 Juli 1967 itu memulai pendidikannya dari sekolah dasar di SD Duren Tiga 07 Pagi, Jakarta tahun 1980.
Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Sumbangsih Jakarta pada Tahun 1984, pendidikan menengah atas di SMA Mahardhika Surabaya, selesai tahun 1987.
Ferry pun melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Padjajaran Bandung (Unpad) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Selanjutnya, ia melanjutkan studi di Universitas Indonesia (UI) pada 2006 Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Studi Hubungan Internasional Kekhususan Ekonomi Politik Internasional.
Jauh sebelum menjadi politikus, Ferry memulai kariernya sebagai auditor keuangan di Yayasan Mandiri pada proyek kerjasama USAID pada 1991. Lalu jadi konsultan pada 1993 di Yayasan mandiri.
Ia juga pernah dipercaya sebagai Kepala Departemen Pengembangan Masyarakat CIDES (Center for Information and Development Studies). Menjabat mulai 1997-1999.
Kemudian pada tahun 2000, ia menjadi Komisaris Utama PT. Wana Artha Citra Industri. Di perusahaan yang bergerak Hak Penguasaan Hutan dan Perdagangan Hasil Hutan itu, ia menjabat sampai 2002.
Ferry juga lebih dikenal sebagai aktivis yang banyak menyuarakan kepentingan rakyat melalui aksi demonstrasi. Salah satu resiko yang harus dihadapinya sebagai aktivis yaitu mendekam di penjara pada 2008 dan menjadi tahanan politik (Tapol).
Penyebabnya karena dia memimpin aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat pemerintahan SBY.
Ferry banyak terlibat dalam organisasi petani, nelayan, buruh dan agraria.
Sejak 2005 sampai sekarang, Ferry dipercaya menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Dewan Tani Indonesia. Ia juga masih menjabat sebagai wakil direktur pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan) sampai sekarang.
Adapun saat ini Ferry juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Lalu, Kiprahnya di pemerintahan dimulai pada 21 Oktober 2024. Ia dilantik menjadi Wakil Menteri Koperasi mendampingi Menteri Budi Arie Setiadi memperkuat Kabinet Merah Putih
Dan kini Ia resmi ditunjuk Prabowo menjadi Wakil Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih (KMP) menggantikan Budi Arie Setiadi.