x

Gaet 2,4 Juta Pengunjung, BGS 2025 Dongkrak Ekonomi Bandung Rp92,6 Miliar

waktu baca 5 menit
Sabtu, 4 Okt 2025 23:00 10 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Gelaran Bandung Great Sale (BGS) 2025 yang berlangsung pada 28 Agustus–7 September 2025 mencatat kesuksesan luar biasa. Tidak hanya meramaikan pusat-pusat perbelanjaan, BGS tahun ini berhasil mencatat perputaran ekonomi mencapai Rp92,6 miliar dan menarik 2.487.267 pengunjung, baik dari dalam maupun luar Kota Bandung.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin mengatakan, angka tersebut menjadi bukti bahwa kegiatan belanja kolaboratif seperti BGS mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi, terutama perdagangan, pariwisata, hingga transportasi.

“Kegiatan BGS tahun ini bukan sekadar pesta diskon bagi masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Kami mencatat perputaran ekonomi yang signifikan di berbagai sektor, termasuk perdagangan, pariwisata, transportasi, dan UMKM,” ujar Ronny, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Berdasarkan data Disdagin, selama 11 hari pelaksanaan BGS 2025, pengunjung yang datang dari luar Kota Bandung mencapai 1.017.591 orang, sedangkan pengunjung dari Kota Bandung sendiri tercatat 1.469.676 orang.

Data ini dihimpun dari berbagai mitra seperti Jasa Marga, PT KAI, KCIC, Gojek, Grab, Bandros, dan Trans Metro Bandung (TMB). Ronny menilai, data tersebut menunjukan Kota Bandung tetap menjadi tujuan utama wisata belanja di Jawa Barat.

“Angka kunjungan ini membuktikan bahwa Bandung masih menjadi magnet wisata belanja nasional. Event seperti BGS memiliki dampak langsung terhadap okupansi hotel, restoran, hingga transportasi lokal,” tutur Ronny.

Tahun ini, BGS diselenggarakan lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya, yakni selama 11 hari. Pembukaan digelar di Festival Citylink Mall dan penutupan berlangsung di Sumarecon Mall Bandung (Sumaba).

“Dengan waktu pelaksanaan yang lebih lama, perputaran ekonomi meningkat signifikan. Hal ini terbukti mampu mendongkrak pengeluaran wisatawan dan memanjangkan lama tinggal (length of stay) di Kota Bandung,” jelas Ronny.

Pariwisata Jadi Penyumbang Terbesar
Dari total Rp92,6 miliar perputaran ekonomi, sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp56,8 miliar.

Sektor perdagangan dan perindustrian menyumbang Rp30,9 miliar, transportasi dan distribusi BBM mencapai Rp4,29 miliar, sementara sektor kesehatan dan pendidikan memberikan kontribusi sebesar Rp515 juta.

“Daya tarik diskon di pusat perbelanjaan, clothing, UMKM hingga kuliner mendorong wisatawan untuk tinggal lebih lama. Ini membuat sektor hotel, restoran, hingga transportasi mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan,” kata Ronny.

Bagian dari Bulan Belanja Bandung
BGS 2025 menjadi puncak rangkaian Bulan Belanja Bandung yang telah berlangsung sejak 1 Agustus–5 Oktober 2025. Program ini mencakup beberapa agenda besar, di antaranya:

* Indonesia Shopping Festival (ISF) pada 1–24 Agustus 2025

* Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) pada 15–31 Agustus 2025

* Pasar Kreatif Bandung (PKB) pada 8 Agustus–5 Oktober 2025

Secara keseluruhan, Bulan Belanja Bandung berhasil mencatat perputaran ekonomi total Rp101,07 miliar, di mana BGS menjadi penyumbang terbesar dengan Rp92,6 miliar.

“Kami berharap tahun depan dampaknya bisa lebih luas dengan partisipasi lebih banyak pelaku usaha dari berbagai sektor. BGS harus menjadi ikon belanja Kota Bandung yang mendukung perekonomian kreatif,” harap Ronny.

UMKM dan Ekonomi Kreatif Ikut Terangkat

BGS 2025 tidak hanya menguntungkan pusat perbelanjaan besar, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Setidaknya terdapat 331 pelaku usaha yang berpartisipasi melalui Pasar Kreatif Bandung di delapan mal Kota Bandung.

“BGS bukan hanya milik pusat perbelanjaan besar. Event ini kami desain untuk membantu UMKM dan sektor ekonomi kreatif agar memiliki akses pasar yang lebih luas,” ungkap Ronny.

Sinergi Pentahelix Jadi Kunci
Kesuksesan BGS 2025 tidak terlepas dari kolaborasi pentahelix antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas, akademisi, dan media.

Beberapa asosiasi yang terlibat antara lain Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta dukungan transportasi publik seperti PT KAI, Bandros, dan TMB.

Sedangkan Ketua APPBI DPD Jawa Barat, Alvin B. Tjandra, menilai BGS membantu meningkatkan trafik kunjungan di luar musim liburan.

“Setelah musim liburan sekolah usai, biasanya trafik pengunjung menurun. Namun dengan adanya BGS, kunjungan kembali meningkat. Perputaran ekonomi BGS mencapai Rp92,6 miliar, sedangkan Indonesia Shopping Festival Rp1,7 miliar, dan Pasar Kreatif Bandung Rp7,8 miliar,” jelas Alvin.

Sementara itu, Ketua Aprindo Jawa Barat, Yudi Hartanto mengapresiasi, Pemkot Bandung yang dinilai mampu memanfaatkan momentum untuk mendorong daya beli masyarakat di tengah perlambatan ekonomi.

“Bulan Belanja Bandung, khususnya BGS, efektif meningkatkan penjualan dan kunjungan ke toko-toko ritel anggota kami. Ini bukti bahwa kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta berjalan baik,” ujar Yudi.

Ketua Aprindo Kota Bandung, Effrilia Ristya DM, menambahkan, 20 dari 22 anggota Aprindo Kota Bandung berpartisipasi dalam BGS 2025. Hasilnya, size customer atau nilai belanja rata-rata naik sekitar 10 persen.

“Dampaknya signifikan. Basket size customer atau nilai belanja rata-rata naik sekitar 10 persen. Jumlah pengunjung toko-toko retail juga meningkat,” katanya.

Dampak Positif di Pusat Perbelanjaan
Sejumlah pusat perbelanjaan merasakan dampak positif selama gelaran BGS. Head of Marcom Festival Citylink, Clarissa Leimena, mengungkapkan bahwa traffic pengunjung naik tajam.

“Kami mencatat kenaikan pengunjung cukup signifikan. Bahkan program Top Spender mencatat pembelian hingga Rp136 juta hanya dalam waktu 10 hari. Ini membuktikan antusiasme masyarakat untuk berbelanja selama BGS,” tutur Clarissa.

Di kesempatan yang sama, Head of Marketing Sumarecon Mall Bandung (Sumaba), CH Tendy mengungkapkan, bahwa traffic pengunjung di Sumaba naik 20 sampai 30 persen.

“Omzet tenant meningkat sekitar 20 persen. Kami juga melibatkan UMKM dengan membuka booth di Sumarecon dan mereka merasa sangat terbantu. Tahun depan, kami berharap pengunjung dari luar Bandung bisa lebih meningkat lagi,” ungkap Tendy.

Komitmen untuk Tahun Depan
Dengan capaian gemilang ini, BGS 2025 semakin mengukuhkan Bandung sebagai kota wisata belanja dan kreatif. Ronny menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku pariwisata, perhotelan, transportasi, hingga komunitas untuk membuat BGS 2026 lebih inklusif dan berkelanjutan. ***

Post Views11 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

11 hours ago
12 hours ago
13 hours ago
16 hours ago

LAINNYA
x
x