Eks Kolam Renang THR Disiapkan Jadi Lapangan Mini Soccer dan Padel

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membatalkan rencana menghidupkan kembali kolam renang di kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR). Alasan utamanya adalah tingginya biaya operasional yang dinilai terlalu membebani.

Sebagai alternatif, Pemkot akan menguruk area belakang eks THR untuk kemudian dijadikan ruang terbuka (open space) yang bisa dimanfaatkan secara komersial. Lahan tersebut diproyeksikan untuk dibangun lapangan olahraga, di antaranya mini soccer dan padel.

Baca Juga

6 hari  lalu

Konektivitas di Jateng Makin Terbuka dengan Penambahan Rute Penerbangan di Bandara Ahmad Yani

9 Yunita

“Konsepnya komersial, tapi masyarakat juga bisa memanfaatkannya. Kami sudah berkoordinasi dengan Kadin untuk mencarikan investor yang berminat mengelola kawasan tersebut. Rata-rata mereka keberatan jika digunakan untuk kolam renang, karena tren saat ini lebih mengarah ke mini soccer dan padel,” jelas Kabid Bangunan Gedung DPRKPP Surabaya, Iman Krestian, Jumat (26/9).

Menurut Iman, luas lahan yang tersedia hanya cukup untuk satu lapangan mini soccer. Sedangkan untuk olahraga padel, memungkinkan dibangun dua lapangan. Jika dialihfungsikan menjadi lapangan tenis, ukuran lahan dianggap tidak memadai.

“Sisa area bisa dimanfaatkan untuk padel atau pickleball, tapi kalau badminton tidak memungkinkan. Nantinya, bentuk pemanfaatan akhir tetap tergantung pengelola. Pemkot hanya menyiapkan lahannya saja,” tambahnya.

Baca Juga

1 hari  lalu

Pemkot Bandung Luncurkan Rencana Induk Pangan dan Aplikasi Pengelolaan Food Waste

6 Asep Awaludin

Total area terbuka yang bisa dimanfaatkan mencapai sekitar 2.400 meter persegi. Sementara keseluruhan kawasan eks kolam renang berikut bangunannya memiliki luas sekitar 4.000 meter persegi.

Iman menambahkan, keberadaan fasilitas olahraga baru diharapkan mampu memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat dengan harga sewa yang lebih terjangkau. Saat ini, olahraga padel maupun mini soccer memang tengah digemari berbagai kalangan.

“Bukan berarti karena tren padel lalu sewanya mahal. Sewa mahal itu karena lapangan masih terbatas. Sekarang sudah mulai banyak yang membangun, harapannya harga sewa jadi jauh lebih murah sehingga olahraga ini bisa lebih merakyat,” pungkasnya.

5 Total Count