x

Ekonomi dan Investasi Jateng 2025 Melesat, Begini Kata Guru Besar Undip

waktu baca 4 menit
Minggu, 28 Des 2025 18:30 2 Yunita

TODAYNEWS.ID – Kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menggeliatkan investasi sepanjang 2025, terbukti menunjukkan hasil positif.

Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Firmansyah menilai, meski belum genap satu tahun menjabat, ekonomi Jateng di awal kepemimpinan Ahmad Luthfi terus membaik.

Pada triwulan III 2025, pertumbuhan ekonomi Jateng mencapai 5,37 persen secara year on year. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional di level 5,04 persen. Selain itu juga meningkat dari semester I 2025 yang ada di angka 5,13 persen.

“(Ekonomi Jawa Tengah di era Pak Luthfi) bagus. Terbukti itu pertumbuhan ekonominya tinggi,” kata Firmansyah, seusai kegiatan Outlook 2026: Refleksi, Capaian, dan Tantangan Pembangunan Jawa Tengah, di Chanadia Cipta Rasa Erlangga, Kota Semarang.

Menurutnya, arah kebijakan pembangunan Pemprov Jateng juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Bahkan, berbagai indikator kinerja utama (IKU) di RPJMD juga sudah tercapai.

Salah satunya, tingkat kemiskinan yang menurun. Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di Jateng pada Maret 2025 sebesar 9,48 persen, menurun 0,10 persen dibanding September 2024 yang di angka 9,58 persen.

Meski begitu, Firmansyah menilai, kemiskinan masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan Pemprov Jateng. Berbagai program percepatan penganggulangan kemiskinan harus terus diperkuat.

“Kemiskinan sudah menurun. Tapi pasti itu kan harus dihabiskan. Cita-citanya 2045 itu sampai 0,5 persen kalau enggak salah. Lebih rendah dari satu digit. Nah, itu frame ke sana kan harus clear, tapi ini sudah on the track,” beber Firman, sapaan akrabnya.

Di sisi lain, dia juga memuji kebijakan Ahmad Luthfi yang mengarahkan investasi pada sektor padat karya, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Terbukti pada triwulan III 2025, nilai investasi di Jateng mencapai Rp66,13 triliun, dan berhasil menyerap sebanyak 326.462 tenaga kerja.

Namun demikian, kata Firman, ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Terutama, menyiapkan SDM berkualitas untuk menjawab kebutuhan industri. Terkait hal itu, dia menyarankan penguatan sekolah vokasi dan penyesuaian kurikulum.

“Kalau menurut saya sih memang arahnya harus ke vokasi, baik SMK maupun diploma. Karena skill-skill teknis ini kan penting. Nah, kalau menyambut investasi-investasi yang memerlukan tenaga-tenaga terampil, tentu (sekolah vokasi) penting banget,” ungkap Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip tersebut.

Secara statistik, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih menilai, capain-capaian Pemprov Jateng di tahun 2025 sudah on the track. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan dan pengangguran, pengendalian inflasi, dan capaian-capaian lainnya.

Pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan insight berupa data dan analisis, yang akan menjadi pijakan dalam pengambilan kebijakan. Pasalnya, integrasi data sangat penting agar program pembangunan terarah, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat.

“BPS tetap hadir untuk memberikan insight, supaya data BPS ini bisa bermanfaat dan berdampak. Ya, tentu butuh kolaborasi dari SKPD, dari perguruan tinggi, dari semua pihak yang terkait,” ungkap Endang.

Sementara, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Provinsi Jateng, Zulkifli mengatakan, tahun pertama Ahmad Luthfi memimpin, sudah banyak capaian yang telah ditorehkan. Selain bidang layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, pertumbuhan ekonomi juga menonjol, bahkan masuk 10 besar nasional.

“Terkait pertumbuhan ekonomi ini memang kita masuk 10 besar nasional (provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi). Alhamdulillah, ini sesuai dengan target yang sudah ditetapkan di dalam RKPD Perubahan 2025,” ungkap dia.

Begitu pula dengan penurunan kemiskinan dan realisasi investasi yang pada 2025 ini, imbuh Zulkifli kinerjanya cukup memuaskan. Bahkan, dari realisasi investasi pada triwulan III 2025, serapan tenaga kerja di Jateng tertinggi dari provinsi lain di Pulau Jawa.

Menanggapi apa yang disampaikan Firmansyah, Zulkifli mengatakan, penyiapan industri high class dengan meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kerja, menjadi catatan tersendiri bagi internal Pemprov Jateng, untuk dieksekusi pada tahun depan.

“Kita harus sudah menyiapkan bagaimana industri-industri high class, agar penurunan kemiskinan itu bukan sebatas orang kerja, tetapi ya kualitas kerjanya. Kemudian kualitas knowledge kerjanya itu, menjadi salah satu PR besar untuk Jawa Tengah ke depan,” tandasnya.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

5 hours ago
5 hours ago
9 hours ago
21 hours ago

LAINNYA
x
x