TODAYNEWS.ID – Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menilai, dualisme kepemimpinan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan membuat partai tersebut akan kembali anjlok di pemilihan umum (pemilu) 2029 mendatang.
“PPP bakal semakin terseok-seok menghadapi pemilu jika tidak ada rekonsiliasi internal antara kubu Mardiono dan Agus Suparmanto,” kata dia kepada TODAYNEWS, Jumat (3/10/2025).
Yusak menyampaikan jika kubu Agus Suparmanto dan Muhamad Mardiono saling bersitegang, maka nasib kepengurusan PPP akan ditentukan di Kementerian Hukum. “Kementerian Hukum akan menjadi penentu,” jelas dia.
Yusak menyayangkan keributan yang terjadi pada saat Muktamar X PPP. “Keributan fisik di arena muktamar sangat disayangkan mengingat PPP adalah partai tua dan sarat pengalaman,” kata dia.
Bekas Dekan FISIP Universitas Pamulang itu memandang bahwa PPP tidak berkaca dengan kejadian sebelumnya. Di mana pernah terjadi konflik di internal.
“Kalau bicara konflik, PPP pernah mengalami konflik tajam di era sebelumnya, tapi PPP sepertinya tidak belajar dari konflik masa lalu,” terang dia.
PPP memiliki problem yang sangat besar yakni mengenai kaderisasi. Yusak menuturkan bahwa sejatinya calon ketua umum harus berasal dari internal partai.
“Manuver ‘lelang’ jabatan ketua umum bagi kalangan eksternal dari sebagian elite PPP diakui atau tidak turut memperparah pragmatisme di tubuh PPP,” ujar dia.
“Akibatnya, PPP semakin kehilangan nafas ideologinya sebagai parpol Islam dan terjebak dalam arena kepentingan politik elite jangka pendek,” pungkas dia.
Tidak ada komentar