TODAYNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti mendesak Kementerian Kebudayaan mengklarifikasi pernyataan yang menyebut penolak penulisan ulang sejarah nasional sebagai kelompok radikal dan sesat.
Pernyataan itu kemudian ramai diperbincangkan publik lantaran dianggap telah menyinggung sejumlah kalangan akademis khususnya sejarawan.
Dalam agenda rapat kerja bersama Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, Esti menyayangkan adanya ucapan tersebut lantaran tidak mencerminkan sikap intelektual.
“Perbedaan pandangan tidak seharusnya dibalas dengan tudingan sesat atau radikal. Itu menyakitkan bagi kelompok sejarawan lain. Saya kira pejabat Kemenbud tidak perlu mengatakan hal tersebut,” kata My Esti dikutip Sabtu (31/5/2025).
Pernyataan itu lantas mendapat respons dari Menteri Budaya (Menbud) Fadli Zon dalam agenda rapat tersebut. Ia mengaku belum mengetahui lebih detail soal pernyataan yang dimaksud.
Ia menegaskan, jika memang ada pernyataan seperti itu maka itu bukan sikap resmi dari kementeriannya.
“Kalau pun ada, saya kira itu mungkin keluar sebagai pernyataan pribadi, atau dalam kapasitas beliau sebagai Sejarawan Indonesia. Kami terbuka terhadap masukan, dan jika ada yang tidak tepat, kami juga mohon maaf,” tutup Fadli.
Tidak ada komentar