x

DPR Pertanyakan Alasan Pergantian Dirut Bulog Secara Mendadak

waktu baca 3 menit
Senin, 7 Jul 2025 15:12 38 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo, mempertanyakan alasan digantinya Direktur Utama BULOG Novi Helmy Prasetya oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui surat keputusan Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tanggal 30 Juni 2025.

Menurut Firman pergantian yang terjadi secara mendadak dengan menunjuk direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto sebagai Plt menjadi tanda tanya besar.

Pasalnya, sangat tidak wajar dalam satu tahun bisa terjadi pergantian sebanyak empat kali. Firman pun lantas mempertanyakan ada apa, dan siapa dibalik gonjang ganjing tersebut.

“Ya, kita mempertanyakan ada apa dengan Bulog dan akan dibawa kemana Bulog dan Siapa aktor di balik gonjang-ganjing Bulog ini, belum seumur jagung Dirut Bulog Letjen Novi yang didapuk menjadi Dirut Perum Bulog tiba-tiba diganti mendadak dan ditunjuk Plt Direktur pengadaan Bulog Prihasti sebagai PLT, padahal masih ada Mayjen Taufiq sebagai Wadir Bulog,” Ujarnya, Senin (7/7/2025).

Politikus senior Partai Golkar ini menilai, pergantian Dirut Bulog yang terjadi sangat tidak lazim dan tidak seperti biasanya, dia menduga jangan sampai ada desakan kepentingan kelompok atau pemain besar yang ikut ambil bagian dalam gonjang ganjing ini.

“Ini sangat tidak lazim dan mengejutkan kita semua, setelah Dir Pengadaan diangkat jadi Plt baru dua hari dua malam sudah terbit surat Keputusan Menteri BUMN pergantian lagi Plt Dirut Bulog digantikan oleh Letjen A Rizal menjadi Dirut Bulog yang sebelumnya nenjabat satgas pangan Merauke,” kata dia.

“Seperti petir di siang bolong Dirut yang baru satu hari sudah diberhentikan lagi, Lalu yang menjadi sebuah pertanyaan besar siapa dibalik ini, ada kepentingan apa gonjang-ganjing Bulog seperti ini, jangan-jangan ada kepentingan pemain besar dalam mengintervensi Bulog”, lanjutnya.

Lebih lanjut, Firman pun menyinggung apakah faktor penyebab pergantian Dirut Bulog Novi, dikarenakan anomaly kenaikan harga beras dengan kualitas rendah dan isu beras oplosan yang beredar di sejumlah wilayah, sehingga menjadi alasan pergantian.

“Apakah gejolak kenaikan harga beras dengan kualitas rendah dan isu beras oplosan ini hanya sekedar dijadikan pintu masuk untuk menggusur Novi dari kursi orang nomlr satu di Bulog, kita masih ingat, kalau ini persis skenario pergantian Wahyu yang dilenggserkan begitu cepat karena dianggap tidak mampu mengendalikan Bulog untuk menyerap Gabah dan Beras petani all condition padahal sesuai nalar kami argumentasi Wahyu saat itu adalah sangat benar,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengganti Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya. Pergantian direksi ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tanggal 30 Juni 2025.

“Keputusan ini sekaligus mengakhiri masa penugasan dan pengabdian Bapak Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog dan kembali melanjutkan karir dan pengabdian di Tentara Nasional Indonesia,” tulis Perum Bulog dalam siaran pers pada Kamis, 3 Juli 2025. Di saat yang bersamaan, Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.

Perum Bulog pun memberikan apresiasi atas kinerja Novi Helmy selama menjabat. “Di bawah kepemimpinannya, Perum Bulog mencatat berbagai capaian penting yang memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat peran Bulog sebagai fondasi ketahanan pangan nasional,” tulis Bulog.

Post Views39 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x