TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi X DPR IR, Andi Muawiyah Ramly menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait gaji guru di Indonesia. Pria yang akbar disapa Amure itu menyebut, bahwa gaji guru merupakan tanggung jawab negara.
“Gaji guru itu seharusnya menjadi tanggung jawa negara secara penuh, terutama yang sekolah dan perguruan tinggi negeri,” katanya dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).
Menurutnya, jika gaji guru masih dibebankan ke rakyat, tidak ada bedanya dengan sekolah sekolah swasta. Dia berujar, gaji guru di Indonesia masih terbilang cukup kecil dan masih jauh dari kata layak. “Terutama jika dibandingkan dengan negara lain,” katanya.
Contohnya di Jerman. Di mana gaji guru di negara tersebut bisa mencapai Rp1 miliar pertahun. “Ini jelas menunjukkan bahwa kita masih harus berbenah dalam hal penghargaan terhadap profesi guru,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan bahwa 20 persen dari ABPN atau sekitar 724,3 trilun seharusnya cukup untuk memberikan gaji yang layak untuk para guru.
Dia mengatakan anggaran untuk pendidikan harus dikelola dengan profesional dan akuntabel. “Jika pengelolaan dana pendidikan dapat dikontrol dengan baik, maka kesejahteraan guru bisa terpenuhi,” katanya.
Pendidikan tidak akan maju tanpa guru yang sejahtera. Kesejahteraan guru adalah fondasi utama agar mereka bisa fokus mengajar dengan kualitas terbaik.
Oleh sebab itu, pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru. “Agar pendidikan kita bisa sejajar dengan negara-negara maju,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati merespon terkait rendahnya gaji guru dan dosen di Indonesia. Hal itu ia ungkap saat sambutan di acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di Bandung, Kamis (7/8/2025).
“Banyak di media sosial saya selalu mengatakan oh menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar. Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara atau ada partisipasi dari masyarakat,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Tidak ada komentar