Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Martin Manurung. Foto: Fraksi NasDemTODAYNEWS.ID – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Martin Manurung, menegaskan bahwa sektor ekonomi kreatif seharusnya mendapat dukungan, bukan terbebani regulasi perpajakan yang rumit.
Ia menilai banyak kebijakan fiskal saat ini justru menjadi penghambat pertumbuhan industri kreatif yang tumbuh langsung dari masyarakat.
“Ekonomi kreatif itu harusnya mendapat support, mendapat fasilitas. Bukan dipajakin dengan yang terlalu ribet begitu lho,” tegas Martin dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).
Martin yang juga anggota Komisi XI DPR itu menyatakan bahwa isu perpajakan ekonomi kreatif belum pernah masuk secara formal ke Komisi XI, padahal lembaga inilah yang menjadi mitra kerja pemerintah di bidang fiskal, termasuk perpajakan.
Untuk itu, Legislator Fraksi NasDem itu mendorong pelaku industri kreatif dan instansi terkait untuk menyampaikan masukan secara resmi kepada Komisi XI agar dapat dibahas bersama Kementerian Keuangan maupun Direktorat Jenderal Pajak.
Lebih lanjut, Martin menjelaskan bahwa beban perpajakan yang tidak proporsional dapat menjadi barriers bagi tumbuhnya industri kreatif, padahal sektor ini memiliki karakter berbeda dari industri lainnya.
“Industri kreatif ini tumbuh langsung dari masyarakat. Dia tidak harus bangun pabrik, tidak punya biaya sunk cost yang besar. Jadi harusnya difasilitasi, bukan dipersulit,” jelasnya.
Martin menilai masih ada mindset yang belum tepat dalam melihat peran strategis industri kreatif dalam ekonomi nasional. Karena itu, dirinya siap mendorong agar isu perpajakan ini dibahas serius di Komisi XI.
“Saya yakin tidak semua orang mengerti persoalan ini. Karena itu penting kita dorong agar kebijakan perpajakan industri kreatif mendapat perhatian,” tutup Martin.