x

DPKH Pasuruan Uji Laboratorium Sampel Darah Babi yang Mati Mendadak

waktu baca 2 menit
Selasa, 11 Feb 2025 21:39 218 Pramitha

JAWA TIMUR, todaynews.id Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Pasuruan belum mengetahui penyebab pasti puluhan babi milik warga Dusun Sedaeng dan Dusun Moroseneng mati mendadak.

Guna mengetahui penyebab kematian, DPKH Pasuruan telah mengambil sampel darah beberapa ekor babi yang mati untuk diuji ke laboratorium.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah menjelaskan, hasilnya baru diketahui melalui uji lab pada rentang waktu 5-7 hari ke depan.

“Hari ini kami ambil sampel darah untuk kita uji labkan. Hasilnya nggak sampai seminggu, Insya Allah sudah keluar,” kata Alfiah dikonfirmasi, Selasa (11/2/2025).

Alfiah mengungkapkan rata-rata babi milik warga ini dibeli dari pedagang di Malang.

Ditakutkan babi tersebut menularkan virus African Swine Fever (ASF) seperti yang pernah terjadi pada tahun 2021 silam.

“Kalau di Malang kan memang ASF yang menyerang babi di sana. Dikhawatirkan virus yang sama kemudian ditularkan ke babi-babi milik warga Sedaeng dan Wonokitri,” jelasnya.

Lebih lanjut Alfiah mengatakan belum ada vaksin yang tersedia untuk babi. Hanya saja, untuk mengantisipasi semakin bertambahnya jumlah babi yang mati, pihaknya memberikan obat-obatan serta melakukan desinfektan pada sejumlah kandang babi milik warga.

“Kalau vaksin masih belum ada. Kita cuma ngasi obat-obatan dan penyemprotan desinfektan ke beberapa kandang babi yang kita sampling tadi,” imbuhnya.

Dengan kematian puluhan babi, Alfiah menghimbau warga untuk rajin membersihkan kandang, serta memberikan vitamin agar babi yang dipeliharanya memiliki kekebalan.

Terlebih bersamaan dengan musim penghujan ekstrim yang disertai angin kencang.

“Rajin-rajin desinfeksi kandang. Jangan lupa vitamin untuk daya tahan tubuh hewan,” pungkasnya.

Post Views179 Total Count
LAINNYA
x