Armada pengangkut sampah bersiap mengangkut tumpukan sampah di TPS Sarimadu. (Todaynews.id)TODAYNEWS.ID – UPT Pengelolaan Sampah DLH Kota Bandung menuntaskan pengangkutan tumpukan sampah di TPS Sarimadu di Kelurahan Sarijadi, Sabtu, 22 November 2025.
Pantauan Todaynews.id, tumpukan sampah seberat 125 ton di TPS tersebut berhasil dibersihkan.
Korwil Bojonegara, Joko Endang Slamet menyampaikan, jajarannya mengerahkan armada penuh untuk menyelesaikan penanganan di lokasi tersebut.
“Hari ini kita menyelesaikan lagi tumpukan yang ada di TPS Sarimadu. Di TPS Sarimadu ini kurang lebih sekitar 10 tronton kita siapkan armadanya,” ujarnya.
Joko menjelaskan, pengangkutan di TPS Sarimadu ditargetkan rampung total hari ini, sebelum kemudian petugas melanjutkan penanganan ke titik lain.
“Tinggal satu dua titik lagi ya. Satu titik di Sarimadu hari ini, kemudian nanti ke Pasar Gegerkalong akan kita selesaikan di hari Minggu,” katanya.
Menurutnya, sampah yang ditangani mencapai 125 ton atau sekitar 250 meter kubik.
Selain pengangkutan, DLH juga menerapkan sistem rute untuk menjaga ketertiban pembuangan sampah di TPS. Sistem ini memastikan masyarakat hanya boleh membuang sampah ketika armada truk sudah tiba di lokasi.
“Begitu mobil datang baru roda-roda atau masyarakat yang mau buang diperbolehkan. Tapi ketika jadwal mobil belum datang ya kita sementara setop dulu. Ini untuk menghindari tumpukan,” jelasnya.
Joko mengimbau masyarakat untuk ikut membantu pengurangan volume sampah dengan memilah dari rumah.
“Bandung Raya ini kan tidak mempunyai TPA. TPA yang ada sekarang itu (TPA Sarimukti) sebagai alternatif saja sebetulnya. Sekarang itu TPA-nya sudah overload ya. Jadi ini memang harus dibantu oleh seluruh masyarakat Bandung,” katanya.
Menurutnya, jenis sampah organik dapat diolah menjadi berbagai pupuk. Sedangkan anorganik bisa masuk bank sampah, sehingga yang dibuang ke TPA hanya residu.
“Sampah yang dibuang itu harusnya hanya residu saja. Kalau begitu berarti volume sampah yang dibuang ke TPA semakin sedikit dan tujuannya adalah untuk memperpanjang umur TPA,” tutur Joko.
“Jadi mari kita bersama-sama tentunya kepada masyarakat untuk mulai memilah sampah organik kemudian sampah anorganik dan yang dibuang adalah hanya sampah residu,” ajaknya.***