x

Dirjen Pendis: PMMBN Harus Jadi Garda Moderasi Beragama dan Cinta Lingkungan

waktu baca 3 menit
Sabtu, 1 Nov 2025 10:40 2 Azis Arriadh

TODAYNEWS.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menegaskan bahwa Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) harus menjadi garda terdepan dalam menebarkan nilai kemanusiaan, menjaga keseimbangan alam, serta mewujudkan moderasi beragama yang nyata dalam tindakan.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menutup Kongres Nasional PMMBN Perguruan Tinggi Umum (PTU) Tahun 2025 di Jakarta. Dalam refleksi kemanusiaannya, Amien mengingatkan bahwa banyak konflik sosial muncul karena manusia kehilangan “ruh” kasih sayang dalam interaksi sehari-hari.

“Kita sering kehilangan ruh dalam menjalani hidup, kehilangan jiwa kasih sayang dalam berinteraksi. Padahal Allah telah memuliakan seluruh anak Adam tanpa membedakan suku, bangsa, ataupun agama,” ujarnya, seraya mengutip QS. Al-Isra’ ayat 70 sebagai penegasan nilai kemanusiaan universal.

Menurutnya, agama hadir bukan hanya untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan alam. Tantangan terbesar generasi muda hari ini, lanjutnya, bukan hanya soal politik dan sosial, tetapi juga tanggung jawab menyelamatkan bumi dari krisis ekologis.

“Perubahan iklim dan pemanasan global bukan sekadar isu lingkungan, tapi panggilan iman. Agama datang agar tidak ada perusakan alam. Karena itu, tugas kita hari ini adalah how to save the earth,” tegasnya.

Dirjen juga mengajak seluruh kader dan pengurus PMMBN di Indonesia untuk memulai langkah sederhana dalam menjaga bumi—mulai dari menanam pohon, mengurangi plastik, beralih dari air kemasan ke gelas, hingga menerapkan sistem paperless di organisasi.

Dalam suasana penuh semangat, Amien memberikan tantangan kepada Ketua Umum terpilih PMMBN, Derida, agar memulai gerakan menanam pohon di kampus maupun di rumah masing-masing.

“Kalau tidak bisa menanam, minimal rawatlah pohon yang ada. Tanamlah satu pohon dan beri nama—misalnya Pohon Derida—agar ada rasa memiliki dan tanggung jawab untuk menyiram dan menjaganya,” katanya disambut tepuk tangan peserta.

Di penghujung sambutannya, Amien menekankan pentingnya akselerasi kepemimpinan pemuda di era digital.

“Syubbanul Yaum Rijalul Yaum — Pemuda hari ini adalah pemimpin hari ini. Di usia 20-an, anak muda sudah bisa jadi anggota DPR, kepala daerah, bahkan menteri. Maka, jagalah dirimu, karena jejak digitalmu adalah wajah masa depanmu,” pesannya.

Ia mendoakan agar mahasiswa PMMBN kelak menjadi pemimpin bangsa di berbagai bidang—mulai dari akademisi, anggota dewan, hingga kepala daerah—sebelum menutup sambutannya dengan pantun penuh semangat:

“Berguru di tepi sawah, membawa duku berikat senar, diriku masih kuliah, jangan diganggu apalagi dilamar. Makan kurma sahara dengan coklat, Mahasiswa Moderasi Beragama Bela Negara, teruslah hebat.”

Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menyampaikan bahwa Kongres PMMBN menjadi momentum strategis bagi mahasiswa untuk membumikan nilai-nilai moderasi beragama di ruang publik, bukan hanya melalui wacana, tetapi lewat tindakan nyata yang berdampak.

“PMMBN harus menjadi komunitas gerak yang membumikan nilai-nilai moderasi. Tidak cukup hanya memahami konsepnya, tetapi menghidupkannya dalam perilaku sosial, kepemimpinan kampus, dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.

Munir menambahkan, gerakan moderasi beragama sejatinya beririsan dengan semangat bela negara dan cinta lingkungan karena keduanya berakar pada tanggung jawab moral untuk menjaga kehidupan bersama.

“Cinta tanah air bukan hanya menjaga kedaulatan wilayah, tapi juga menjaga alamnya agar tetap lestari. Keduanya adalah bentuk ibadah sosial yang luhur,” tegasnya.

Kegiatan Kongres PMMBN PTU Tahun 2025 resmi ditutup dengan pembacaan hamdalah bersama dan pernyataan penutupan oleh Dirjen Pendidikan Islam.

Post Views3 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

2 days ago
2 days ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x
x