TODAYNEWS.ID – SNBT 2025 tinggal menghitung hari. Ribuan pelajar dari seluruh Indonesia bersiap menghadapi ujian seleksi nasional untuk masuk perguruan tinggi negeri.
Namun, persaingan yang makin ketat tiap tahun membuat strategi jadi kunci utama agar bisa lolos ke kampus dan program studi impian.
Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Bambang Sektiari DEA menekankan pentingnya memahami karakter prodi yang dipilih.
Menurutnya, tingkat keketatan ditentukan dari jumlah peminat dan rata-rata skor tahun sebelumnya.
“Semakin tinggi peminatnya, semakin kecil peluang lolos bagi yang nilainya rendah. Jadi penting untuk membaca data penerimaan tahun lalu agar pilihan prodi lebih realistis dan strategis,” terangnya, Senin (21/4).
Sebagai ilustrasi, tingkat persaingan di UNAIR berada di kisaran 8–9 persen. Namun, beberapa prodi tertentu bahkan hanya menerima 3 dari 100 pendaftar.
Karena itu, menurut Prof. Bambang, penyusunan pilihan prodi harus disesuaikan dengan kekuatan nilai dan data statistik.
Dia menyarankan agar peserta memilih empat prodi dengan tingkat persaingan beragam dari tinggi hingga rendah untuk meningkatkan peluang lolos.
“Strategi seperti ini penting supaya tidak menaruh semua harapan pada satu titik yang peluangnya kecil,” ujarnya.
Ujian SNBT 2025: Aturan Baru dan Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan ujian SNBT tahun ini akan digelar tanpa sistem gelombang, yakni berlangsung nonstop mulai 23 April hingga 3 Mei 2025.
Disiplin waktu sangat ditekankan keterlambatan maksimal hanya ditoleransi selama 30 menit.
Beberapa aturan lain yang wajib diperhatikan yakni larangan membawa gawai, tidak boleh memakai kaos oblong, serta ketentuan khusus di UNAIR seperti kewajiban berpakaian putih bersih.
Bagi peserta yang ingin memaksimalkan peluang, berikut beberapa langkah efektif yang bisa diterapkan:
Pelajari skor terendah yang diterima tahun sebelumnya untuk melihat seberapa besar peluang di tiap prodi.
Fokuskan waktu belajar pada materi yang sering muncul dan punya tingkat kesulitan sedang hingga tinggi.
Konsultasi bisa membantu melihat pilihan dari perspektif yang lebih realistis dan mendukung.
Campurkan belajar mandiri, bimbel, video online, hingga tryout untuk membiasakan diri dengan format soal.
Belajar efektif lebih baik ketimbang begadang semalaman. Manajemen waktu jadi kunci produktivitas.
Gabungkan prodi yang persaingannya beragam, dan jangan lupakan pentingnya ketenangan serta doa.
“Persiapan akademik memang penting, tapi kesiapan mental dan spiritual juga punya peran besar dalam menentukan keberhasilan,” tutup Prof. Bambang.