TODAYNEWS.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk tetap berpihak kepada rakyat banyak dalam menentukan kebijakan larangan study tour bagi sekolah.
Meski mendapat tantangan dari sejumlah pelaku pariwisata, namun gubernur yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini tak akan terpengaruh dengan tekanan pihak lain.
“Saya sampaikan hari kemarin ada demonstrasi di Gedung Sate bahkan melakukan blokade jalan di jembatan Pasoepati. Mereka adalah para pelaku jasa usaha kepariwisataan, baik penyelenggara, travel, sopir bus, para pengusaha bus, mendesak saya mencabut SK larangan study tour. Yang protes itu adalah kegiatan pariwisata, SK saya adalah study tour,”katanya.
Dirinya menyebut, demonstrasi yang dilakukan sejumlah pelaku pariwisata justru semakin menegaskannya bahwa kegiatan study tour merupakan kegiatan rekreasi dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan pendidikan siswa.
“SK saya itu study tour, yang dilarang itu adalah kegiatan study tour yang kemudian dengan demonstrasi itu, itu menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi. Bisa dibuktikan yang berdemo itu adalah para pelaku jasa kepariwisataan,”jelasnya.
Ia melihat, bahwa aksi demonstrasi tersebut dilakukan tidak hanya oleh orang Jawa Barat, namun didukung asosiasi lain di luar provinsi Jawa Barat.
“Dan kemudian yang berdemonstrasi juga mendapat dukungan dari Asosiasi Jeep di daerah Yogyakarta, terutama Jeep yang melakukan pengangkutan di Gunung Merapi. Bukan hanya orang Jawa Barat yang berdemo, tetapi juga orang Yogyakarta,”ujarnya
Mantan Bupati Purwakarta ini pun kembali menegaskan komitmennya terhadap keberpihakan kepada warga Jabar. Ia tetap dengan keputusannya tidak akan mencabut Surat Edaran Gubernur terkait larangan study tour.
“Insya Allah Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya di luar kebutuhan pendidikan,”tegasnya.
“Jadi sikap saya akan tetap berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan dan mengefisienkan pendidikan dari beban biaya yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan karakter dan pertumbuhan pendidikan Pancawaluya,”tandasnya.
41 Total Count
Tidak ada komentar