TODAYNEWS.ID – PT BPR BKK Jateng berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani di wilayahnya melalui berbagai program.
Sebagai BUMD milik Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota, BKK Jateng memiliki banyak peran dalam meningkatkan kesejahteraan petani, di antaranya memberikan akses permodalan hingga mencarikan off taker (pembeli) hasil pertanian.
“Poin pentingnya adalah bagaimana kita meningkatkan harkat martabat petani, tingkat pendapatan petani, akses petani terhadap kebutuhan pupuk dan sebagainya,” kata Direktur PT BPR BKK Jateng, Koesnanto disela audiensi dengan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di Semarang pada Rabu (27/8/2025).
Ia mengatakan, BKK Jateng sudah memulai dengan pendampingan petani cabai di Kota Magelang dan beberapa daerah lain di Jawa Tengah. Di Kota Magelang, BKK Jateng telah mendampingi sekitar 2.000 petani cabai. Masing-masing petani menggarap sekitar 2.000 m². Di sana BKK Jateng memberikan akses permodalan antara Rp16,8 juta sampai Rp17 juta dengan bunga 0,65% perbulan. Pembayaran dilakukan setelah panen dan sudah termasuk dengan asuransi di dalamnya.
“Tentunya ekosistem yang dibentuk di Magelang ini melibatkan koperasi petani, BKK Jateng, dinas terkait, dan asuransinya. Kita carikan off taker juga, sehingga hasil pertaniannya bisa terserap. Ekosistem yang kita bentuk ini akan lebih bisa menguntungkan petani,” tuturnya.
Koesnanto mengatakan, ekosistem yang sudah ada di Kota Magelang ini diharapkan bisa diterapkan di daerah lain. Pihaknya juga sudah menyasar di beberapa daerah seperti Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, dan sekitarnya.
“Gubernur mengarahkan agar BKK Jateng konsentrasi pada cabai dan produk lainnya. Kami ingin cabai ini benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat Jawa Tengah, sehingga kebutuhan cabai bisa aman, harganya stabil, dan kesejahteraan petani meningkat,” kata Koesnanto.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PT BPR BKK Jateng. Ia berharap seluruh daerah dapat melakukan praktik yang sama, sehingga kebutuhan bahan pokok di masing-masing daerah terpenuhi dan swasembada pangan bisa terwujud.
“Ekosistem yang dibuat BKK Jateng merupakan inisiatif yang bagus,” kata dia.