Rumah contoh hunian sementara (huntara) di Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara. Foto: BNPBTODAYNEWS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Dalam keterangan resminya, BNPB menyatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan pemulihan jangka menengah dan panjang berjalan terarah, terukur, serta berpihak pada keselamatan dan keberlanjutan kehidupan warga.
“Sejalan dengan komitmen tersebut, BNPB kini menitikberatkan upaya pada penguatan data dan administrasi sebagai dasar percepatan pembangunan huntap,” tulis BNPB dalam keterangan yang diterima, Sabtu (20/12/2025).
BNPB menjelaskan bahwa proses verifikasi dan validasi data calon penerima bantuan hunian tetap terus dilakukan agar pembangunan tepat sasaran, sesuai ketentuan, dan dapat segera direalisasikan setelah masa tanggap darurat berakhir.
Selain fokus pada data, BNPB juga memantau langsung progres pembangunan hunian sementara (huntara) dan persiapan lokasi huntap, termasuk peninjauan rumah contoh yang dibangun di Desa Sibalanga.
Rumah contoh tersebut menjadi acuan teknis bagi pembangunan hunian yang aman, layak, dan tahan terhadap risiko bencana, sekaligus sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait standar bangunan yang akan diterapkan.
“Langkah pemantauan ini dilengkapi dengan sosialisasi langsung kepada masyarakat. BNPB mendampingi pelaksanaan sosialisasi program huntap dan huntara kepada calon penerima bantuan di Kantor Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting,” lanjut keterangan BNPB.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat mengenai mekanisme bantuan, tahapan pembangunan, serta peran aktif warga dalam mendukung proses pemulihan pascabencana.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, pemerintah juga telah memetakan kebutuhan 5.974 rumah rusak berat.
Rencana pembangunan Hunian Sementara (Huntara) sebanyak 2.524 unit kini memasuki tahap identifikasi lahan di beberapa titik seperti Tapanuli Tengah dan Langkat.
Khusus untuk wilayah Tapanuli Utara, agenda ground breaking pembangunan hunian dijadwalkan akan dilaksanakan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Minggu (21/12).
Ke depan, BNPB menegaskan bahwa percepatan pembangunan huntap akan dilakukan dengan pendekatan holistik, memperhatikan aspek keamanan, keberlanjutan lingkungan, dan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak.
“Pembangunan huntap tidak hanya berorientasi pada percepatan fisik bangunan, tetapi juga pada keberlanjutan kehidupan warga secara menyeluruh,” jelas keterangan resmi dari BNPB.