TODAYNEWS.ID – Efek samping imunisasi polio tetes sering menjadi kekhawatiran bagi orang tua yang baru pertama kali membawa anaknya vaksinasi.
Meskipun imunisasi ini sangat penting untuk melindungi anak dari polio, wajar jika Anda ingin mengetahui risiko efek samping yang ditimbulkannya.
Imunisasi polio tetes sudah digunakan selama puluhan tahun di Indonesia sebagai bagian dari program imunisasi dasar anak.
Vaksin ini berfungsi melatih tubuh anak membentuk perlindungan terhadap virus polio.
Sehingga, risiko terkena penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini bisa ditekan.
Berikut ini redaksi rangkum dari Alodokter, efek samping imunisasi polio tetes yang umum terjadi;
Demam ringan dapat menjadi salah satu efek samping imunisasi polio tetes. Setelah mendapatkan imunisasi polio tetes, anak bisa mengalami kenaikan suhu tubuh. Biasanya, demam ini tidak melebihi 38,5°C dan berlangsung singkat.
Demam ringan umumnya akan hilang dalam 1–2 hari tanpa penanganan khusus. Orang tua dapat membantu anak merasa nyaman dengan memastikan anak cukup minum dan beristirahat.
Beberapa anak mungkin merasa mual atau muntah sesaat setelah menerima vaksin polio tetes.
Keluhan mual dan muntah setelah imunisasi polio tetes tidak berbahaya dan akan mereda dengan sendirinya. Pastikan anak tetap terhidrasi untuk membantu proses pemulihan.
Reaksi rewel atau lebih sering menangis sering dialami anak setelah imunisasi. Hal ini biasanya disebabkan rasa tidak nyaman atau kecemasan saat vaksinasi.
Menggendong atau menenangkan anak bisa membantu meredakan keresahan. Umumnya, sikap rewel ini tidak bertahan lama dan akan berangsur hilang.
Pada sejumlah kecil anak, efek samping yang muncul adalah diare ringan. Gejala ini biasanya tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari anak.
Diare ringan setelah imunisasi polio tetes umumnya tidak membutuhkan penanganan medis dan akan membaik sendiri. Orang tua hanya perlu memantau asupan cairan agar anak tidak dehidrasi.
Setelah imunisasi, sebagian anak bisa mengalami penurunan nafsu makan. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sebentar dan tidak berbahaya.
Untuk menghadapinya, cobalah berikan makanan favorit anak atau tawarkan makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering.
Nafsu makan biasanya akan kembali normal beberapa saat setelah imunisasi.
Itulah beberapa efek samping imunisasi polio tetes yang sering terjadi. jika anak hanya mengalami gejala yang disebutkan di atas, Anda tidak perlu khawatir. Cukup berikan cairan atau membiarkan anak untuk beristirahat.
Walaupun sangat jarang, imunisasi polio tetes juga bisa menimbulkan efek samping serius, seperti reaksi alergi berat (anafilaksis).
Hal ini dapat disertai gejala lain, seperti bengkak di wajah atau bibir, sulit bernapas, dan kemunculan ruam merah di seluruh tubuh.
Efek samping serius lebih berisiko terjadi pada anak dengan gangguan imun berat, seperti pada anak yang menderita HIV/AIDS.
Berdasarkan penelitian dan laporan resmi badan kesehatan dunia, kejadian polio akibat vaksin (vaccine-associated paralytic polio/VAPP) juga sangat jarang dan biasanya hanya terjadi pada anak dengan gangguan sistem kekebalan tubuh berat.
Secara umum, manfaat imunisasi polio tetes jauh lebih besar dibandingkan risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Pemantauan kondisi anak setelah imunisasi tetap penting, terutama dalam 1–2 hari setelah vaksin diberikan.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar efek samping imunisasi polio tetes, jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Nantinya, Anda akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan Anda
Tidak ada komentar