TODAYNEWS.ID – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, publik dikejutkan dengan pengibaran bendera bergambar tengkorak bertopi jerami—ikon dari anime One Piece—di sebuah kawasan pertokoan di Jalan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya, Senin (4/8).
Bendera dengan simbol Jolly Roger tersebut dikibarkan tepat di bawah Sang Merah Putih, memantik perhatian dan perbincangan luas, baik di media sosial maupun masyarakat umum.
Aksi itu ternyata dilakukan oleh seorang warga bernama Toni (38), yang mengaku sengaja mengibarkan bendera tersebut sebagai bentuk protes damai terhadap kondisi pemerintahan saat ini. Ia menegaskan tidak memiliki niat separatis atau anti terhadap negara.
“Bendera itu saya pasang sejak 2 Agustus. Ini bentuk kritik damai saya atas situasi negeri ini. Banyak hal yang bikin kami rakyat kecil merasa kecewa,” ujar Toni saat ditemui di lokasi.
Menurut Toni, kebijakan-kebijakan pemerintah belakangan ini semakin dirasa tidak berpihak pada rakyat. Ia menyoroti masalah pajak, praktik korupsi, serta isu lingkungan dan sulitnya akses lapangan kerja sebagai alasan utama di balik aksinya.
“Bukan negara yang saya kecewakan, tapi cara para pemimpinnya mengelola negeri ini. Mereka cenderung memihak atas, tapi menekan ke bawah,” ungkapnya.
Toni mengaku sadar bahwa pengibaran bendera selain Merah Putih, terutama saat menjelang perayaan kemerdekaan, merupakan tindakan yang rawan dianggap melanggar aturan. Meski demikian, ia tetap menyampaikan bahwa tindakannya lahir dari rasa cinta terhadap tanah air.
“Saya cari makan dari usaha saya sendiri, dari jerih payah rakyat. Saya bukan perusuh. Saya hanya ingin didengar,” jelasnya.
Ia juga menyebut simbol Jolly Roger yang dikibarkannya terinspirasi dari media sosial, yang menyuarakan semangat ‘genderang pembebasan’—menyiratkan perlunya kebangkitan kesadaran rakyat terhadap ketimpangan.
Terkait kemungkinan ada pihak berwenang yang meminta bendera itu diturunkan, Toni mengaku siap.
“Kalau ada yang datang suruh turunkan, ya saya turunkan. Tapi itu jadi bukti bahwa pemerintah tidak siap menerima kritik dari aksi damai sekalipun,” pungkasnya.
20 Total Count
Tidak ada komentar