Petugas tengah memantau arus lalulintas di Kota Bandung. (Istimewa) TODAYNEWS.ID – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut bahwa persoalan macet di Bandung tidak masuk kategori masalah krusial. Menurutnya, masalah kemacetan di Kota Bandung bisa diatasi dengan langkah-langkah yang terarah.
“Kota Bandung itu sebenarnya penyelesaian kemacetannya tidak terlalu krusial,” kata pria yang akrab disapa KDM ini dikutif PRFM.
Ia menyebut, berbagai titik macet muncul lebih karena penataan sistem transportasi yang belum optimal, terutama angkutan umum yang jumlahnya tidak berbanding lurus dengan kebutuhan.
Dedi menilai, peremajaan angkutan merupakan langkah paling mendasar. Ia mencontohkan, dari lima angkot yang beroperasi di rute yang sama seharusnya mampu dipadatkan menjadi satu armada yang lebih efisien.
“Pertama, satu peramajaan angkutan. Jadi misalnya angkutannya lima dibikin jadi satu,” katanya.
Selain itu, ia menyoroti pengaturan lampu merah yang dianggap tidak efektif. Menurutnya, banyak persimpangan di Bandung yang memiliki jarak lampu merah terlalu dekat dan durasi berhenti yang terlalu lama.
Kondisi ini menyebabkan ekor antrean kendaraan cepat menumpuk meski arus tidak padat.
“Yang kedua, traffic light-nya benerin. Itu harus ada orang yang bisa mengatur traffic light dengan baik,” ucapnya.
“Selain traffic light-nya terlalu dekat, seperti terlalu lama,” tambahnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur juga sedang dipacu oleh Pemprov Jabar. Salah satunya yaitu perbaikan jalur dari Lembang dan Rumah Sakit Hasan Sadikin yang disebut akan rampung pada November ini. Perubahan tersebut diharapkan menambah kelancaran di koridor utara Bandung.
“Infrastruktur jalan-jalannya kita nanti bagi dua. Tahun ini provinsi menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan yang dari Lembang sampai Rumah Sakit Hasan Sadikin. Tahun ini nih, di November ini selesai. Sehingga nanti kita beresin,” ujar Dedi.
Tahun depan, jalur Pasteur yang menjadi salah satu gerbang masuk ke Kota Bandung, akan menjadi tanggung jawab provinsi.
“Kemudian yang berikutnya adalah tahun depan itu Pasteur menjadi tanggung jawab provinsi. Nah nanti kita akan atur itu dari mulai traffic light, kemacetan di Pasteur, segala macam,” ujarnya.***