x

Bapanas Diminta Tak Gegabah Alokasikan Anggaran Ketahanan Pangan

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Sep 2025 20:30 7 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo, mengingatkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) agar tidak gegabah dalam mengalokasikan anggaran ketahanan pangan yang sebagian besar diarahkan untuk program bantuan beras gratis.

Firman menjelaskan, ketahanan pangan seharusnya dipahami sebagai kemampuan bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Ia menilai penggunaan anggaran yang terlalu besar untuk program beras gratis justru mengabaikan aspek produktivitas.

“Program bantuan ini memang bisa menyentuh masyarakat miskin, tetapi tidak serta-merta meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Kalau hanya mengandalkan konsumsi, kita akan terus bergantung pada impor,” ujarnya, Sabtu (6/9/025).

Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI itu menegaskan, alokasi anggaran sebesar Rp22,5 triliun akan jauh lebih efektif bila diarahkan ke sektor-sektor yang mendorong peningkatan produksi.

Ia menyebut beberapa langkah strategis yang bisa ditempuh pemerintah, seperti perbaikan infrastruktur pertanian, pengadaan lahan produktif baru, mekanisasi alat pertanian modern, hingga pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petani.

“Kalau anggaran sebesar itu diinvestasikan ke sektor hulu, maka manfaatnya berlipat. Petani berdaya, produksi meningkat, dan kedaulatan pangan kita makin kuat,” tegas Firman

Firman juga menyoroti fakta bahwa mayoritas penerima bantuan pangan justru berasal dari pedesaan yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Menurutnya, kondisi ini menunjukkan adanya ironi, karena di satu sisi petani mendapat bantuan beras, sementara di sisi lain sektor pertaniannya tidak diperkuat.

“Kalau petani dibiarkan hanya sebagai penerima bantuan, maka mereka tidak pernah naik kelas. Yang dibutuhkan adalah program jangka panjang agar mereka bisa mandiri,” tutur Firman yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.

Kendati demikian, Firman tidak menutup mata bahwa program beras gratis juga memiliki fungsi sosial. Program ini dapat menjadi jaring pengaman di saat masyarakat menghadapi krisis, sekaligus membantu menjaga stabilitas harga pangan agar tidak melonjak tajam.

Namun ia menekankan, manfaat sosial itu tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan strategi besar pembangunan pangan. “Beras gratis memang ada gunanya, tapi harus diimbangi dengan kebijakan yang menjamin keberlanjutan produksi,” terangnya.

Oleh karena itu, legislator dapil Jateng III ini mendorong agar Bapanas tidak sekadar menjalankan program secara rutinitas, melainkan juga melakukan kajian mendalam sebelum menetapkan kebijakan anggaran.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya evaluasi dengan mempertimbangkan kebutuhan nyata masyarakat, dampak jangka panjang terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan, serta alternatif penggunaan anggaran yang lebih produktif.

“Kalau kita bicara ketahanan pangan, orientasinya bukan hanya pada konsumsi, tetapi produksi. Jangan sampai kita sibuk bagi-bagi beras tapi tidak mengurus petani. Pemerintah harus memastikan uang rakyat yang begitu besar benar-benar dikelola secara efektif untuk memperkuat fondasi pangan nasional kita,” pungkas Firman.

Post Views8 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

17 hours ago
18 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x