x

Bandung Mulai Penataan Kabel Bawah Tanah, Langkah Awal Menuju Tata Jaringan Nasional Terpadu

waktu baca 3 menit
Jumat, 31 Okt 2025 21:30 2 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) memulai langkah besar menuju penataan infrastruktur digital nasional dengan menggelar seremoni pemotongan kabel udara di kawasan Jalan Buahbatu, Kota Bandung. Lokasi ini sebagai simbol dimulainya proses normalisasi dan penataan kabel bawah tanah (ducting) di 11 ruas jalan utama Kota Bandung.

Ketua Umum Apjatel Pusat, Jerry Siregar, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung atas dukungan penuh terhadap upaya penataan kabel yang dinilai strategis untuk meningkatkan estetika kota dan memperkuat konektivitas nasional.

Jerry mengungkapkan, Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang berhasil menata kabel jaringan dengan baik.

Ia menyebut langkah yang dilakukan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mendorong seluruh jaringan kabel udara ditata rapi dan diturunkan ke bawah tanah.

“Kita menyambut baik kolaborasi yang mulai tertata, sesuai dengan arahan Pak Gubernur Jawa Barat agar kabel udara ditata bahkan diturunkan menjadi kabel bawah tanah. Ini adalah agenda penting yang juga menjadi keputusan Rapat Kerja Nasional Apajel 2025,” ujar Jerry di Buahbatu, Kota Bandung, Jumat, 31 Oktober 2025.

Menurutnya, hasil Rakernas tersebut telah merumuskan program nasional penurunan kabel optik, yang akan dimulai di 40 kabupaten/kota sebagai proyek percontohan, masing-masing sepanjang 50 kilometer per daerah.

Target nasional pada tahun 2026 mencapai 2.000 kilometer jaringan kabel bawah tanah di berbagai ibu kota provinsi di seluruh Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Apjatel, lanjut Jerry, juga telah merumuskan dan mendesain standarisasi penataan kabel fiber optik nasional, agar setiap daerah memiliki tata kelola dan sistem instalasi yang seragam.

Standar ini mencakup penggunaan tiang bersama yang mampu menampung hingga 40 kabel, serta sistem kabel bawah tanah (ducting) dengan 20–30 pipa HDPE (High-Density Polyethylene). Sistem ini diklaim lebih aman, tertata, dan efisien secara biaya.

“Kita ingin semua daerah memiliki sistem yang sama, baik untuk tiang bersama maupun kabel bawah tanah. Ini bukan sekadar infrastruktur konvensional, tapi model yang cost-friendly dan berdaya guna tinggi,” jelasnya.

Saat ini, Apjatel telah menaungi lebih dari 130 perusahaan penyedia jaringan fiber optik di seluruh Indonesia, yang menjadi bagian dari ekosistem transformasi digital nasional.

“Kita sedang berproses dengan Kementerian Kesehatan untuk mengintegrasikan seluruh Puskesmas secara nasional. Ini bagian dari proyek strategis digitalisasi layanan publik,” ungkapnya.

Bandung menjadi salah satu kota yang pertama menjalankan proyek ini. Di kawasan Jalan Buahbatu, penataan dilakukan sepanjang 3,4 kilometer, terdiri dari dua sisi jalan, masing-masing sekitar 1,7 kilometer.

Terdapat 18 operator yang memiliki jaringan kabel di ruas tersebut, dan seluruhnya telah dikonsolidasikan dalam rencana penataan terpadu.

Jerry menegaskan, dirinya bertanggung jawab secara nasional untuk memastikan penataan jaringan fiber optik berjalan sesuai standar dan tidak menimbulkan gangguan layanan.

“Di Buahbatu ini ada 18 operator. Semua sudah terkonsolidasi. Saya bertanggung jawab penuh secara nasional agar penataan berjalan baik. Mohon teman-teman jurnalis memberitakan secara objektif, karena isu infrastruktur digital sering disalahpahami,” tegasnya.

Langkah ini sejalan dengan program Pemkot Bandung untuk memperindah tata kota, mengurangi risiko korsleting kabel udara, serta memperkuat sistem konektivitas digital di wilayah perkotaan. ***

Post Views3 Total Count

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

2 days ago
2 days ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x
x