TODAYNEWS.ID – Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Pati Jaya usir PT Bintang Alumina Indonesia dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kompleks DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Insiden pengusiran itu dilakukan imbas para perwakilan PT Bintan Alumina Indonesia dianggap tidak menghargai kegiatan RDP lantaran tidak membuat bahan presentasi untuk dipaparkan.
Bambang mengungkapkan, padahal sebelumnya pihaknya mengingatkan kepada perwakilan PT Bintan Alumina agar mempersiapkan bahan presentasi saat diundang dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI.
“Saya sampaikan kepada tim Bapak pada saat itu, sampaikan ke direksi Anda agar nanti ketika dipanggil di Komisi XII, agar menyiapkan paparannya. Itu jelas,” ujar Bambang salam kegiatan RDP di komplek DPR,Rabu (30/4/2025).
“Hari ini, saya merasa betul-betul tidak dihargai. Oleh karena itu pimpinan, saya meminta khusus untuk pihak PT Bintan Alumina Indonesia tidak pantas ikut dalam rapat ini. Silakan dikeluarkan,” sambung Bambang.
Di sisi lain, Bambang menilai sikap perwakilan PT Bintan yang tidak mempersiapkan bahan presentasi adalah bentuk penghinaan kepada lembaga DPR RI.
Padahal, setiap perusahaan ataupun lembaga yang diundang ke DPR RI pastinya sudah lebih dulu untuk mempersiapkan bahan presentasi untuk dipaparkan didepan para anggota DPR RI.
Bambang menegaskan sikap PT Bintan Alumina Indonesia yang tak membawa bahan untuk presentasi adalah bentuk cerminan tidak menghormati agenda RDP.
“Oleh karena itu, izin kepada pimpinan, kita persilakan PT Bintan Alumina ini untuk keluar dari ruangan ini. Terima kasih,” terang Bambang.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia, Santoni, mengaku pihaknya belum sempat mempersiapkan bahan presentasi lantaran diberikan waktu hanya 1 hari sebelum kegiatan RDP.
Oleh karena itu, Santoni mengucapkan permohonan maap kepada seluruh pimpinan dan juga anggota Komisi XII DPR RI akibat tindakannya yang tidak membawa bahan presentasi.
Santoni menambahkan, pihaknya akan menjadikan pembelajaran atas kasus hari ini dan berjanji kedepan juga akan memperbaiki seluruh kesalahan yang terjadi.
“Mohon maaf, Pak. Kita tidak pernah tidak menghormati undangan Bapak. Namun kita betul-betul kita pikir yang kemarin di Batang dengan rapat hari ini tidak sama dengan yang kemarin,” tutup Santoni.
Dikutip dari laman resmi PT Bintan Alumina Indonesia, perusahaan itu terdaftar sebagai salah satu unit usaha dari perusahaan industri alumina berasal dari China yang beroperasi di dalam negeri.
Adapun Perusahaan itu tercatat dapat memproduksi hingga 2 juta ton alumina per tahun melalui aktivitas produksi pabriknya yang berlokasi di Galang Batang, Bintan Timur, Riau. (GIB)
Tidak ada komentar