TODAYNEWS.ID – Empat mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar diamankan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) setelah nekat membentangkan spanduk berisi kritik saat iring-iringan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melintas di kawasan Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (18/6/2025).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa sejumlah spanduk bertuliskan sindiran terhadap program dan posisi politik Gibran, seperti “Dinasti tanpa henti” dan “19 juta lapangan kerja omon-omon”.
Sekretaris PKC PMII Jawa Timur, Moh Sholikhul Hadi, mengatakan bahwa aksi tersebut bertujuan menyuarakan keresahan masyarakat atas janji-janji politik yang dinilai belum terealisasi. Menurutnya, pembentangan spanduk adalah bentuk penyampaian pendapat secara damai.
“Mereka hanya ingin menyampaikan suara publik lewat tulisan di spanduk. Harapannya Wapres bisa melihat langsung kritik itu,” kata Sholikhul.
Namun belum sempat spanduk terbentang penuh, petugas Paspampres langsung bergerak mengamankan para peserta aksi. Mereka dibawa dengan mobil pengamanan dan spanduk turut disita oleh aparat.
“Enggak ada kekerasan secara fisik, hanya pengambilan alat aksi dan mereka langsung digiring masuk ke mobil,” jelas Sholikhul.
Ia menilai tindakan aparat tersebut sebagai bentuk pembatasan ruang berekspresi. Menurutnya, pemerintah seharusnya membuka ruang dialog, bukan justru merespons kritik dengan pengamanan yang represif.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Bila kritik dianggap ancaman, maka demokrasi kita dalam bahaya,” tegasnya.
Setelah diamankan selama sekitar tiga hingga empat jam, keempat mahasiswa akhirnya dipulangkan. Meski demikian, Sholikhul menyebut kondisi psikologis mereka sempat terguncang akibat penangkapan tersebut.
“Saat ini mereka sudah kembali ke sekretariat. Tapi tekanan mental jelas ada setelah ditahan seperti itu,” pungkasnya.
Tidak ada komentar