x

Ada Perbedaan Konsep Penerimaan Murid Baru 2025 di Kota Semarang

waktu baca 2 menit
Minggu, 20 Apr 2025 16:53 193 Yunita

TODAYNEWS.ID Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang membeberkan adanya perbedaan dalam konsep sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025 di Kota Semarang. Meski demikian, sistem penerimaan siswa baru tetap mengacu pada sistem zonasi.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat mengatakan dalam penerimaan siswa tahun ini ada akan ada pengetatan nilai. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perdebatan saat penetapan penerimaan murid di satuan pendidikan (Satpen).

“Untuk sistem SPMB kita masih mengacu pada sistem zonasi, hanya untuk penilaiannya kami perketat agar tidak terjadi perdebatan antara zona satu dan zona dua,” jelas Erwan saat dihubungi Minggu (20/4/2025).

Dia mengatakan, agar tidak ada yang merasa terjebak, maka nilai akan dibuat berbeda untuk memastikan calon siswa berada di wilayah yang layak diterima.

Karena dalam penetapan nilai zonasi pada tahun-tahun sebelumnya terjadi perdebatan saat penentuan penerimaan siswa di Satuan Pendidikan karena sistem zonasi tersebut.

“Padahal sebelumnya walaupun jarak nilainya dekat, yaitu zona dua 40 dan zona satu 50, tapi yang zona dua itu dipastikan tidak bisa diterima mengingat minimal diterima di sekolah yang sesuai dengan zonasi harus minimal 50 poin,” paparnya.

Sehingga, pihaknya akan membuat jarak nilai yang jauh, yakni zona dua dengan 25 poin dan zona satu dengan 50 poin agar terlihat perbedaannya.

Kemudian, Erwan mengatakan dalam SPMB kali ini tidak ada penambahan kapasitas rombel (Rombongan Belajar), yaitu untuk TK tetap 15 siswa per kelas, untuk SD 28 dan untuk SMP 32 siswa.

“Sama seperti jumlah kapasitas rombel tahun lalu,” pungkasnya.

Post Views194 Total Count
LAINNYA
x