x

Kota Bandung Kembali Tegaskan Dukungnya Terhadap Kemerdekaan Palestina

waktu baca 2 menit
Sabtu, 12 Jul 2025 20:24 17 Asep Awaludin

TODAYNEWS.ID – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menegaskan, Kota Bandung sebagai pusat solidaritas dunia bagi kemerdekaan Palestina dalam Konferensi Pemuda Indonesia untuk Gaza Palestina yang digelar di Gedung Merdeka, Sabtu 12 Juli 2025.

“Ini bukan hanya soal mengenang sejarah. Ini soal melanjutkan janji kemerdekaan yang kita buat 70 tahun lalu, dan sampai sekarang belum kita tunaikan kepada Palestina,” ungkap Farhan.

Ia mengapresiasi dukungan penuh dari DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, hingga berbagai lembaga akademik dan keagamaan yang hadir.

Farhan menyebut, diplomasi tidak cukup hanya dilakukan oleh negara, tetapi harus dikuatkan oleh gerakan rakyat.

“Diplomasi rakyat adalah kekuatan terbesar kita. Kota Bandung siap terus menjadi tempat aspirasi dan solidaritas dari seluruh dunia,” ujarnya.

Ia mengingatkan kembali, Bandung dipilih menjadi tuan rumah KAA 1955 karena tekad dan kemampuan untuk menghimpun kekuatan dunia baru pasca-perang dunia.

“Tekad para pendiri bangsa waktu itu bukan tekad kaleng-kaleng. Dan kita, para pemuda hari ini, punya tanggung jawab untuk menjaganya tetap hidup,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera menyebut kegiatan ini sebagai buah kerja kolektif yang luar biasa. Ia menyatakan bahwa DPR RI akan selalu menjadi rumah bagi para pejuang Palestina.

“Sudah tiga kali kita kumpulkan 125 organisasi dan lembaga kemanusiaan. Ini bukti konkret bahwa kita tidak berhenti hanya di wacana,” katanya.

Konferensi ini digagas oleh para pemuda dengan konsep inovatif dan partisipatif. Ketua Pelaksana Luthfie Maula Alfianto menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari keresahan dan semangat untuk berbuat lebih.

“Kami sadar kami belum punya kuasa, tapi kami punya gagasan dan tekad. Dari situ lahirlah konferensi ini,” katanya.

Empat fase kegiatan telah dilalui, mulai dari sayembara ide yang menjaring 117 solusi dari pemuda Indonesia, kurasi oleh para juri, hingga FGD dan pra-konferensi daring. Akhirnya dipilih tujuh solusi nyata yang akan dijalankan bersama oleh para peserta.

“Konferensi ini bukan seremoni. Ini adalah awal dari gerakan konkret pemuda Indonesia. Kami tidak ingin berhenti di ruangan ini saja,” ujarnya.

Post Views18 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA
    x