
TODAYNEWS.ID – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah mencatatkan aset sebanyak Rp126.673.135.000 jelang tutup 2025. Dengan jumlah itu, koperasi yang memiliki anggota sebanyak 6.934 orang ini mampu menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) mencapai Rp4,9 miliar.
Hal itu disampaikan Ketua Koperasi Koperasi Bhakti Praja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko saat acara Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2026, di Gedung Merah Putih Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Adapun ekuitas koperasi ini diproyeksikan hingga Desember 2025 mencapai Rp61.359.186.000. Artinya mengalami kenaikan 11,01% dibandingkan tahun 2024. Lebih lanjut, kata Sujarwanto, rasio keuangan yang ada dinilai cukup baik. Likuiditasnya pada angka 166,3% kemudian solvabilitasnya adalah 188,26% dengan rentabilitas modal 7%.
“Berdasarkan kinerja tahun buku 2024, telah diaudit dan mendapat opini wajar dalam segala hal yang material. Dinas Koperasi dan UKM sebagai pembina telah memberikan predikat sehat,” jelasnya.
Untuk akselerasi kinerja tahun 2026, Sujarwanto, memprediksi keuntungan akan tumbuh lebih tajam. Dengan pertimbangan perekonomian daerah Jawa Tengah yang selalu bertumbuh, bahkan angkanya di atas rata-rata nasional. Di samping itu juga melihat kondisi inflasi yang terus terjaga dengan baik.
Pada akhir tahun ini, lanjut diam jumlah anggotanya juga diproyeksikan akan bertambah dengan adanya hasil rekrutmen CPNS, sekaligus penetapan P3K dan P3K paruh waktu.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, kehadiran koperasi merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan.
Untuk menjaga koperasi tetap maju di tengah dinamika zaman, kata Sumarno, setiap koperasi harus memiliki kemampuan pengelolaan yang mumpuni.
“Tentang manajemen, kami berharap semua anggota koperasi punya hak bersuara, menyampaikan pendapat, usulan, kritik untuk kemajuan ke depannya,” kata dia.