Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid. Foto: IstimewaTODAYNEWS.ID – Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, menanggapi soal usulan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia soal pembentukan koalisi permanen yang disampaikannya di hadapan Presiden Prabowo Subianto pada saat HUT Golkar ke-61 baru-baru ini.
Menurut Jazilul, pembicaraan mengenai politik dalam situasi Indonesia saat ini tidak tepat, di mana perhatian utama negara tengah fokus pada penanganan bencana di sejumlah wilayah Sumatera.
Karena itu, Jazilul meminta seluruh partai politik dan elemen bangsa untuk memprioritaskan penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dibanding membahas wacana koalisi permanen.
“Kami menghargai dinamika politik, tetapi melihat situasi hari ini, baiknya semua pihak fokus dulu pada upaya penanganan bencana di Sumatera,” ujar Jazilul di Jakarta, Selasa (8/12/2025).
Pasalnya kata Jazilul, banyaknya jumlah korban jiwa dan hilang, serta luasnya kerusakan akibat bencana tersebut harus menjadi fokus utama negara ketimbang membicarakan politik.
“Hampir seribu warga meninggal dunia, ratusan masih hilang, dan puluhan ribu orang kehilangan rumah dan hidup di pengungsian. Rasanya kurang pas jika kita meributkan soal keberlanjutan kekuasaan dan koalisi permanen,” ujarnya.
Kata Jazilul, parahnya kondisi di wilayah terdampak bencana yang mengakibatkan ratusan kilometer jalan rusak, jembatan terputus, banyaknya rumah sakit dan fasilitas kesehatan yat tidak lagi berfungsi, serta ratusan sekolah rusak harus menjadi prioritas negara untuk memulihkan daerah-daerah tersebut.
Terlebih, kata dia, Kepala BNPB juga menyampaikan bahwa pemulihan total wilayah untuk terdampak membutuhkan anggaran hingga Rp 51 triliun.
Untuk itu, kata Jazilul, dalam situasi kini harusnya partai politik bersatu untuk membantu rakyat yang terkena musibah tersebut, bukan justru membicarakan poltik praktis.
“Dalam situasi nasional yang sangat berat ini, seharusnya seluruh kekuatan politik bersatu membantu rakyat, bukan justru memperdebatkan koalisi permanen atau tidak permanen,” tegasnya.
Apalagi kata Wakil Ketua Umum DPP PKB itu, BMKG sudah memperingatkan soal potensi adanya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Olo karena itu, menurutnya, semua pihak harus bahu-membahu mengantisipasi kemungkinan bencana hidrometeorologis besar seperti yang menimpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“BMKG menyampaikan cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam waktu dekat. Semua pihak harus siaga dan mengantisipasi kemungkinan bencana hidrometeorologis besar seperti yang menimpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” pungkasnya.