Seorang pejuang Taliban Afghanistan duduk di atas tank di dekat perbatasan Afghanistan-Pakistan di Spin Boldak, Provinsi Kandahar, setelah baku tembak antara pasukan Pakistan dan Afghanistan di Afghanistan, 15 Oktober 2025. Foto: REUTERS/StringerTODAYNEWS.ID – Pasukan militer Afghanistan dan Pakistan dilaporkan saling baku tembak di sepanjang perbatasan kedua negara tersebut, pada Jumat (5/12/2025) malam waktu setempat.
Melansir Presstv, aksi baku tembak itu terjadi setelah kedua negara tetangga itu gagal melakukan perundingan perdamaian pada awal pekan lalu di Arab Saudi.
Pejabat dari kedua belah pihak masing-masing saling menuduh pihak lain sebagai yang melepaskan tembakan pertama.
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid, mengatakan dalam sebuah postingan di X, bahwa pasukan Pakistan telah “melancarkan serangan terhadap” distrik Spin Boldak di provinsi Kandahar, Afghanistan, yang memicu pasukan Afghanistan untuk membalas tembakan.
Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pasukan Afghanistan memulai konfrontasi dengan “tembakan tak beralasan” di dekat perbatasan Chaman.
“Pakistan tetap waspada sepenuhnya dan berkomitmen untuk memastikan integritas wilayahnya dan keselamatan warga negara kami,” tambah juru bicara Mosharraf Zaidi.
Penduduk di pihak Afghanistan melaporkan bahwa baku tembak dimulai sekitar pukul 10:30 malam waktu setempat (18:00 GMT) dan berlangsung selama kurang lebih dua jam.
Kepala Departemen Informasi Kandahar, Ali Mohammad Haqmal, mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Pakistan menggunakan artileri ringan dan berat, dengan mortir yang menghantam rumah-rumah warga sipil.
“Bentrokan telah berakhir, kedua belah pihak sepakat untuk berhenti,” tambahnya.
Seperti diketahui, Pejabat Afghanistan dan Pakistan telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata sementara di Doha pada tanggal 19 Oktober.
Tetapi, kesepakatan tersebut kemudian diikuti oleh beberapa putaran negosiasi yang tidak membuahkan hasil yang diselenggarakan oleh Qatar, Turki, dan Arab Saudi dalam upaya untuk mengamankan perdamaian yang lebih langgeng.
Pembicaraan terkini, yang diadakan di Arab Saudi akhir pekan lalu, berakhir tanpa kemajuan berarti, meskipun kedua belah pihak sepakat untuk mempertahankan gencatan senjata yang rapuh.
Meskipun ada gencatan senjata, otoritas Afghanistan menuduh Pakistan melakukan beberapa serangan udara di Afghanistan timur dalam beberapa minggu terakhir.
Salah satu serangan semacam itu, yang diduga dilakukan oleh militer Pakistan pada akhir November terhadap sebuah rumah di Provinsi Khost, dilaporkan menewaskan sembilan anak dan seorang perempuan.
Sementara itu, Pakistan telah membantah tuduhan tersebut dan membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan telah memburuk tajam dalam beberapa bulan terakhir, di tengah meningkatnya ketegangan perbatasan dan saling tuding menyembunyikan militan.
Kabul menuduh Islamabad melancarkan serangan pesawat tak berawak pada 9 Oktober yang menewaskan beberapa orang di ibu kota Afganistan, dan bersumpah akan melakukan pembalasan sebagai tanggapan.
Beberapa hari berikutnya terjadi bentrokan lintas perbatasan yang hebat yang mengakibatkan puluhan tentara, warga sipil, dan militan tewas di kedua belah pihak sebelum Qatar menengahi gencatan senjata pada tanggal 19 Oktober.
Sejak itu, dua putaran perundingan telah diadakan di Turki, yang terbaru pada hari Kamis, tetapi keduanya berakhir tanpa kemajuan setelah Kabul dilaporkan menolak memberikan jaminan tertulis bahwa TTP dan kelompok militan lainnya tidak akan menggunakan wilayah Afghanistan untuk melancarkan serangan terhadap Pakistan.
Pakistan telah lama menghadapi serangan mematikan dari kelompok militan, termasuk TTP yang bangkit kembali.