x

Militer Israel Kembali Targetkan Jurnalis: Total 257 Pekerja Media Tewas

waktu baca 2 menit
Rabu, 3 Des 2025 23:59 2 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Militer rezim Zionis Israel kembali menargetkan jurnalis atau pekerja media dalam rangkaian serangannya ke wilayah Palestina, tepatnya di Gaza Selatan pada, Selasa (2/12/2025).

Seperti diberitakan IRNA, jurnalis foto Palestina Mahmoud Wadi, tewas dalam serangan militer Israel di Gaza selatan saat tengah melakukan liputan.

Militer rezim Zionis sengaja menargetkan jurnalis sebagai bagian dari kampanye pembungkaman membungkam terhadap narasi Palestina tentang perang yang terjadi selama berbulan-bulan di wilayah tersebut.

Menurut laporan media Palestina, Wadi tewas akibat serangan pesawat tanpa awak (drone) di pusat Khan Yunis. Serangan itu terjadi di daerah dekat garis kuning, tempat pasukan Israel yang telah ditarik berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Mengutip berbagai sumber dari media Palestina, pembunuhan Wadi disebut-sebut sebagai pembunuhan berencana lantaran dirinya menjadi sasaran langsung tembakan pesawat tak berawak itu.

Menurut data yang diumumkan oleh Kantor Informasi Pemerintah Gaza pada akhir Oktober tahun ini, sebanyak 256 awak media telah dibunuh oleh militer Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Kematian Wadi pun turut menambah jumlah korban menjadi 257 jurnalis yang tewas akibat serangan militer Israel.

Menanggapi pembunuhan tersebut, Asosiasi Jurnalis Palestina mengatakan bahwa kejahatan ini tidak akan menghalangi “para ksatria citra” untuk melanjutkan peran mereka dalam mengungkap pelanggaran rezim Israel, lapor Shehab News.

Sementara itu, laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyelenggarakan forum bertajuk “Seminar Media Internasional 2025 tentang Perdamaian di Timur Tengah,” di Jenewa, Swiss, pada Senin (1/12), dilaporkan bahwa dari 260 pekerja media telah tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai, sementara “wartawan di Tepi Barat terus menghadapi kekerasan dan intimidasi.”

Para pembicara dalam forum iti menggambarkan Gaza sebagai “konflik paling mematikan” bagi jurnalis.

Sementara pernyataan dari Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengkritik “larangan yang tidak dapat diterima yang mencegah jurnalis internasional mengakses Gaza.”

“Aturan perang sudah jelas: Warga sipil dan infrastruktur sipil bukan target. Jurnalis harus mampu menjalankan tugas esensial mereka tanpa gangguan, intimidasi, atau bahaya,” ujar Guterres dalam pesannya yang dibacakan di seminar tersebut.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

6 hours ago
6 hours ago
7 hours ago
15 hours ago

LAINNYA
x
x