SAVE_20251117_184120 TODAYNEWS.ID – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, bertekad menjadikan Jakarta sebagai kota role model pelayanan ramah disabilitas.
Karena itu, Pramono mendorong pembangunan ekosistem kota yang inklusif, termasuk dalam sektor layanan publik, hingga akses transportasi.
Hal itu disampaikan Pramono saat menerima Ketua umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Indonesia (DNIKS), A Effendy Choirie berserta jajaran DNIKS terkait dalam rangkaian Pelaksanaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), di Jakarta, Senin (17/11/2025).
“Sekarang ini di Jakarta, salah satu kota-kota besar di dunia yang memberikan privilege atau spesial untuk kelompok disabilitas untuk berbagai lapisan,” kata Pramono.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan perbaikan secara bertahap untuk menjamin kemudahan akses disabilitas di seluruh fasilitas transportasi publik,” tambah Pramono.
Pramono berharap sinergi antara Pemprov DKI Jakarta dna organisasi sosial termasuk DNIKS serta dunia usaha dapat terus diperkuat.
“Kalau kita serius dan memberikan ruang untuk meningkatkan kemampuan para disabilitas, ini akan membawa kebaikan bagi semua,” terangnya.
Lebih jauh, Pramono juga memberikan keleluasaan kepada masyarakat termasuk Organisasi sosial untuk menggunakan fasilitas milik Pemprov DKI untuk kegiatan umum.
“Silahkan DNIKS menggunakan fasilitas halaman dan gedung ini untuk kegiatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) nanti, kita dukung kegiatan itu dan tidak ada masalah” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DNIKS A Effendy Choirie, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang membuat layanan ramah disabilitas.
“Saya melihat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat komit meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas dan memastikan hak aksesibilitas terpenuhi,” ujarnya.
Gus Choi-sapaan akrabnya, menegaskan bahwa DNIKS siap berkolaborasi dengan Pemprov DKI terkait kesejahteraan sosial.
Karena itu, program seperti bantuan sosial bisa berjalan tepat sasaran dan penerima manfaat akan diarahkan untuk mandiri melalui program-program pemberdayaan.
“Kami berharap setiap tahunnya ada keluarga naik kelas, artinya tidak lagi menerima Bansos, tapi naik menjadi program-program pemberdayaan,” terangnya lagi.
Lebih lanjut, Gus Choi mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang menyediakan fasilitas milik Pemprov untuk menyukseskan Hari Disabilitas Internasional
“Tentu kita menyambut baik. Apalagi DNIKS memiliki 35 Organisasi sosial nasional (Orsosnas) yang tergabung di dalamnya. Jadi DNIKS ini semacam KNPI mewadahi semua orsos,” imbuhnya.
Gus Choi juga menyinggung soal Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi data tunggal pertama di Indonesia yang dikelola oleh BPS dengan pemeringkatan penduduk berdasarkan desil dan dimutakhirkan secara berkala.
“Dengan adanya data yang lebih akurat, penyandang disabilitas memiliki peluang lebih besar untuk terdaftar sebagai penerima,” ucapnya.