Komisi X Dukung Langkah Prabowo Jadikan Pendidikan Vokasi sebagai Prioritas Nasional

TODAYNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menyambut baik langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengusung sistem Sekolah Terintegrasi dan menekankan pentingnya penguatan pendidikan vokasi sebagai strategi menekan angka kemiskinan.

Spirit Sekolah Terintegrasi juga dipandang sebagai salah satu terobosan ide untuk mewujudkan wajib belajar 13 tahun dan penguatan pendidikan vokasi setelahnya.

Baca Juga

4 hari  lalu

Presiden Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Kapasitas Naik 62 Persen dan Lebih Ramah Disabilitas

11 Azis Arriadh

“Kami mendukung penuh langkah Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan vokasi sebagai prioritas nasional. Pendekatan ini penting agar lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Kurniasih dalam keterangan yang diterima, Sabtu (8/11/2025).

Ia menilai konsep sekolah terintegrasi di setiap kecamatan yang menggabungkan SD, SMP, SMA, dan SMK dalam satu kawasan dengan fasilitas lengkap merupakan ide progresif.

“Konsep sekolah terintegrasi ini membuka akses pendidikan yang lebih merata dan efisien, terutama di daerah-daerah. Fasilitas seperti laboratorium, bengkel vokasional, seni, dan olahraga akan sangat membantu peningkatan kualitas belajar,” jelasnya.

Baca Juga

6 hari  lalu

Kota Bandung Dorong Setiap RW Rekrut Petugas Pemilah Sampah

11 Asep Awaludin

Legislator Fraksi PKS ini menekankan perlunya kesesuaian antara kurikulum vokasi dan kebutuhan industri lokal.

“Jangan sampai kita menyiapkan lulusan dengan keterampilan yang tidak dibutuhkan di daerahnya. Kurikulum harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata dunia usaha dan industri di masing-masing wilayah,” tegasnya.

Kurniasih juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pengajar dan instruktur vokasi agar program tidak hanya berfokus pada fasilitas fisik.

“Fasilitas tanpa pengajar yang kompeten tidak akan menghasilkan SDM unggul. Pemerintah perlu memastikan pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi bagi para instruktur,” ujarnya.

Selain itu, Kurniasih mengingatkan agar pemerataan fasilitas pendidikan hingga wilayah pelosok menjadi perhatian serius.

“Jangan hanya fokus di kota besar. Sekolah terintegrasi di kecamatan harus benar-benar menjangkau daerah tertinggal agar tidak memperlebar kesenjangan pendidikan,” tutur anggota Fraksi PKS tersebut

Lebih lanjut, Kurniasih mendorong agar pendidikan vokasi tidak hanya menyiapkan keterampilan teknis, tetapi juga menguatkan kemampuan soft skills seperti komunikasi, adaptasi, dan kewirausahaan.

“Kemampuan teknis penting, tapi kemampuan beradaptasi dan berwirausaha juga harus diajarkan agar lulusan vokasi bisa bertahan di dunia kerja dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Untuk itu, Kurniasih berharap pemerintah menyiapkan monitoring dan evaluasi yang transparan, serta melibatkan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat agar program berjalan efektif.

“Dengan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dunia industri, dan masyarakat, saya yakin program ini akan berkontribusi nyata menekan angka kemiskinan,” pungkasnya.