FB_IMG_1762220518909TODAYNEWS.ID – Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin, ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (03/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo memberikan sejumlah arahan penting terkait peningkatan kualitas layanan transportasi massal berbasis kereta api di seluruh Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, mengatakan bahwa Kepala Negara sangat memberikan perhatian khusus terhadap sektor transportasi berbasis Kereta Api yang dinilai sebagai simbol kemajuan negara.
“Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap transportasi massal khususnya kereta api, sebagai simbol kemajuan dan peradaban suatu negara,” kata Teddy.
Sebab itu, kata Teddy, Prabowo telah menginstruksikan Dirut KAI untuk segera memperbaiki dan terus meningkatkan kualitas layanan transportasi kereta api.
“Presiden pun menginstruksikan Dirut KAI untuk segera memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan transportasi massal berbasis kereta api, termasuk stasiunnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Seskab, presiden juga menekankan berbagai hal untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti seluruh masalah keamanan di gerbong dan stasiun harus aman, bersih, modern, dan nyaman untuk semua penumpang.
“Perbaiki kenyamanan gerbong. Salah satunya, dengan selalu menjaga kebersihan dan memastikan pendingin udara di gerbong bekerja dengan baik,” sambung Seskab.
Selain itu, Prabowo juga turut menyoroti layanan transportasi kereta api di wilayah Jabodetabek yang setiap hari digunakan jutaan pekerja dan masyarakat umum.
Selanjutnya Prabowo juga meminta KAI untuk segera menambah jumlah gerbong agar penumpang dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman.
“Dengan jumlah penumpang yang bisa mencapai 1 juta per hari, Presiden meminta Dirut KAI untuk mengurangi kepadatan penumpang dalam satu gerbong kereta, terutama untuk commuter Jabodetabek (KRL), dengan menambah jumlah gerbong baru, serta menambah gerbong khusus untuk perempuan,” bebernya.
“Sebagai transportasi umum yang digunakan sekitar 486 juta penumpang per tahunnya, Presiden menginginkan layanan kereta api Indonesia terus meningkatkan kenyamanan bagi penggunanya,” demikian Seskab Teddy.