Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. Foto: IstimewaTODAYNEWS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, menyoroti soal laporan data dua juta anak di Indonesia yang mengalami gangguan jiwa berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Arzeti meminta pemerintah untuk segera memberikan perhatian serius terhadap penanganan kesehatan mental, khususnya pada anak.
“Negara perlu hadir dengan kebijakan dan layanan kesehatan mental yang terukur agar persoalan tersebut dapat ditangani secara komprehensif,” ujar Arzeti Bilbina, Senin (3/11/2025).
Ia mengatakan bahwa kondisi ini mencerminkan krisis isu kesehatan mental telah menjadi masalah nasional dan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya pemerintah harus menjadi pionir dalam membangun sistem perlindungan dan penanganan kesehatan jiwa anak, disertai dukungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Ia juga menegaskan pentingnya komunikasi terbuka antara orangtua dan anak untuk mencegah tekanan mental yang dapat memicu gangguan kejiwaan.
“Kami juga mendorong agar edukasi kesehatan mental dimasukkan dalam kurikulum sekolah serta meningkatkan sosialisasi terkait tanda-tanda gangguan jiwa untuk deteksi dini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arzeti juga mewanti-wanti bahwa gangguan mental pada anak dapat memicu kasus bunuh diri atau depresi berkepanjangan yang merusak masa depan generasi muda bangsa.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa jutaan warga Indonesia mengalami gangguan kejiwaan dan sekitar dua juta di antaranya merupakan anak.
“Dari laporan yang kami terima dalam pemeriksaan kesehatan jiwa gratis dan telah menjangkau sekitar 20 juta jiwa, terdapat lebih dari dua juta anak yang mengalami gangguan kesehatan mental,” kata Dante dalam acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Puspemkot Tangerang, Kamis (30/10/2025).